Langkah BTN Siapkan Ekosistem Pembiayaan Perumahan di Era Digital

Yunike Purnama - Senin, 13 Desember 2021 08:26
Langkah BTN Siapkan Ekosistem Pembiayaan Perumahan di Era DigitalIlustrasi perumahan, kini Pemkot Kediri menyiapkan program kepemilikan rumah bagi aparatur sipil negara (ASN). (sumber: trenasia.com)

BANDARLAMPUNG Di tengah pemulihan ekonomi nasional, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bergerak mngembangkan layanan one stop shopping perumahan dengan menyediakan layanan digital mulai dari pencarian rumah, pembelian an dukungan pembayaran utilitas di sektor perumahan. Langkah ini diharapkan semakin mempermudah masyarakat memenuhi pembiayaan di sektor perumahan.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengungkapkan bahwa BTN terus berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pemenuhan kebutuhan sektor perumahan, utamanya dalam mendukung kebangkitan perekonomian di tengah pandemi.

“Inovasi terus kita kembangkan mengikuti dinamika masyarakat di era digitalisasi serta trend di sektor properti,” ujar Haru dalam peringatan HUT BTN ke 45 dalam keterangan resmi, Senin (13/12/2021).

Dia menyebut sejak Kredit Perumahan Rakyat (KPR) diperkenalkan pertama kalinya di Indonesia pada 10 Desember 1976, BTN telah mengucurkan pembiayaan senilai Rp 352 triliun dan mewujudkan rumah impian ke lebih dari 5 juta keluarga di Indonesia.

Dari keseluruhan pembiayaan KPR senilai Rp 352 triliun, sekitar 76% mengalir ke segmen KPR subsidi sementara sisanya mengalir ke segmen KPR non subsidi. Dengan posisi itu, BTN telah menjadi kontributor utama pada Program Sejuta Rumah Pemerintah dengan kontribusi rata-rata 60% per tahunnya baik untuk pembiayaan kepemilikan maupun kredit konstruksi bagi developer.

Data Kementerian PUPR mencatat hingga 30 September 2021, telah dibangun 763.127 unit rumah di seluruh Indonesia. Namun, angka backlog perumahan atau kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan perumahan masih cukup tinggi, yakni mencapai tidak kurang dari 11 juta unit, dengan pertambahan kebutuhan perumahan bertambah sekitar Rp500 ribu per tahun.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS