Lampaui Kinerja Bank Konvensional, Pembiayaan Syariah Melesat hingga 20,13%

Yunike Purnama - Jumat, 17 Maret 2023 06:05
Lampaui Kinerja Bank Konvensional, Pembiayaan Syariah Melesat hingga 20,13%Bank Indonesia (BI) melaporkan fungsi intermediasi perbankan berhasil meningkat pada Februari 2023. (sumber: Freepik )

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan fungsi intermediasi perbankan berhasil meningkat pada Februari 2023. Hal ini terlihat dari pembiayaan perbankan syariah yang mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan nasional pada bulan kedua tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan,kredit perbankan tumbuh 10,64% secara tahunan pada (yoy) Februari 2023. Nilai tersebut naik dibandingkan dengan pertumbuhan kredit bulan sebelumnya sebesar 10,53% yoy.

"Pembiayaan pada perbankan syariah juga tumbuh lebih tinggi mencapai 20,13% yoy pada Februari 2023," ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Maret 2023 pada Kamis, 16 Maret 2023.

Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang Rp5,87 triliun hingga Februari 2023. Pertumbuhan kredit atau pembiayaan didorong oleh tersedianya sisi penawaran sejalan dengan kondisi likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan yang longgar.

"Sementara dari sisi permintaan, kenaikan kredit atau pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik," kata Perry.

Di samping kebijakan likuiditas longgar yang ditempuh BI, peningkatan kredit atau pembiayaan juga didukung insentif makroprudensial berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif.

"Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi," jelasnya.

Sementara likuiditas perbankan pada Februari 2023 terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,18% yoy. Menurut Perry, berbagai kondisi tersebut menopang ketahanan perbankan Indonesia sehingga diprakirakan kinerjanya tidak terdampak langsung oleh dinamika penutupan tiga bank di Amerika Serikat (AS).

"Hasil stress test BI juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat. Ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko makroekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan," pungkasnya.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS