Laba BUMN Reasuransi Indonesia Naik 52 Persen
Yunike Purnama - Kamis, 16 November 2023 09:20JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau biasa dikenal Indonesia Re sebuah perusahaan plat merah yang bergerak di bidang reasuransi baru saja menyampaikan kinerja keuangan per Oktober 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan dikutip dari laman resmi, pada Selasa, 14 November 2023, cucu usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Financial Group (IFG) itu berhasil mencetak laba bersih Rp53,9 miliar per Oktober 2023.
Tak ayal, laba bersih Indonesia Re mengalami peningkatan 152,7% secara tahunan dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp21,3 miliar.
Diketahui peningkatan laba bersih Indonesia Re itu rdidukung oleh hasil underwriting yang mencapai Rp78,5 miliar. Capaian tersebut meningkat 452,9% secara tahunan dibandingkan para peridoe Oktober 2022 yang hanya di angka Rp14,2 miliar.
Lebih lanjut, jumlah pendapatan premi Indonesia Re pada Oktober 2023 meningkat juga 1,48% secara tahunan menjadi Rp4,91 triliun. Periode tahun sebelumnya, pendapatan premi BUMN reasurasi hanya di level Rp4,84 triliun.
Asal tahu saja, per Oktober 2023, nilai aset Indonesia Re mencapai Rp12 triliun. Jumlah aset perseroan mengalami peningkatan sebesar 13,9% dibandingkan dengan Oktober 2022 yang hanya sebesar Rp10,5 triliun.
Diketahui, peningkatan aset perusahaan plat merah ini dipengaruhi oleh investasi dalam Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,45 triliun dan investasi dari aset reasuransi sebesar Rp2,93 triliun.
Lalu, jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan atau sisi ekuitas, Indonesia Re mengalami penurunan sebesar 2,1% menjadi Rp2,59 triliun. Padahal, pada Oktober 2022, ekuitas perseroan mencapai Rp2,65 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas yang ditanggung meningkat 21,5% menjadi Rp8,97 triliun dari periode sama tahun yakni, Rp7,37 triliun. Di sisi lain, per Oktober 2023, Indonesia Re tercatat memiliki dana jaminan sebesar Rp54,6 miliar.
Berdasarkan tingkat kesehatan keuangan Indonesia Re yang diukur oleh Risk Based Capital (RBC) mencapai 136,68%, mengalami peningkatan dibandingkan Oktober 2022 yang sebesar 129,86%.
Meski begitu, angka tersebut masih berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%. Lalu, rasio likuiditas dan kecukupan investasi Indonesia Re masing-masing mencapai 132,54% dan 135,75%, sedangkan rasio beban terhadap pendapatan premi neto mencapai 108,48%.
Kolaborasi dengan BRI
Baru-baru ini, Indonesia Re sebagai perusaahan reasuransi plat merah baru saja kolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Kolabirasi ini merupakan bentuk komitmen perseroandalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia, Robbi Y Walid, mengumumkan bahwa pelaksanaan program tersebut melibatkan pembinaan terhadap 50 mitra binaan dari unit kerja BRI di wilayah Sitimulyo, Sleman, Baturetno, dan Purwomartini Yogyakarta dalam kerangka Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).
“Kami selalu memegang teguh komitmen dan value yang diterapkan oleh perusahaan. Tujuan kami untuk mengembangkan nilai ekonomis produk dari para mitra binaan Indonesia Re di pangsa pasar domestik maupun pasar internasional melalui lini usaha ekspor," ujar Robbi dalam siaran pers, pada Senin 13 November 2023.
Robby merincikan bahwa hingga 23 Oktober 2023, Indonesia Re telah menyalurkan dana sekitar Rp 4 miliar, mencapai sekitar 99,9% dari total anggaran sebesar Rp5 miliar yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut, kata Robby, tindakan ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk aktif berpartisipasi sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan lingkungan.
Indonesia Re meyakini bahwa terlibatnya perseroan dalam memberdayakan lebih banyak masyarakat, secara bertahap pertumbuhan ekonomi akan terdongkrak serta dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri.(*)