Komunitas Satulensa Wadah Anak Muda Lampung Belajar Dunia Digital

Yunike Purnama - Kamis, 31 Juli 2025 23:40
Komunitas Satulensa Wadah Anak Muda Lampung Belajar Dunia DigitalIlustrasi karya komunitas Satulensa (sumber: Ist)

BANDARLAMPUNG – Anak muda Lampung kini punya wadah baru buat belajar dan berkarya di dunia digital. Komunitas Satulensa, yang berdiri pada 11 November 2024 hadir sebagai ruang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan diri di bidang kreatif.

Satulensa mencakup enam divisi sekaligus, yakni Fotografi, Videografi, Filmmaker, Desain Grafis, Content Creator, dan Animasi. 

Komunitas ini terbuka untuk usia 15 sampai 25 tahun dan menjadi tempat belajar bareng lintas minat. “Satu Lensa mewadahi siapapun yang ingin belajar bersama,” kata Rudi Hartono, Ketua Satulensa.

Berbeda dengan komunitas fotografi lainnya, Satulensa tidak hanya fokus pada dunia potret-memotret. Di sini, setiap anggota bebas memilih dan mengeksplorasi divisi yang paling sesuai dengan bakatnya. “Kita nggak terpaku di satu bidang. Kalau minatnya ternyata di animasi atau videografi, bisa belajar juga di situ,” ujarnya.

Meski tergolong baru, Satulensa sudah mulai menjalankan pelatihan dasar dari masing-masing divisi. Komunitas ini juga merancang program kegiatan jangka panjang, termasuk event internal seperti perlombaan film yang akan digelar pada 30–31 Agustus mendatang. Event ini melibatkan semua divisi untuk saling berkolaborasi dalam satu produksi.

Jenis foto yang dihasilkan para anggota pun beragam, karena tidak ada batasan atau pakem tertentu. “Selera tiap anggota beda-beda, jadi kami beri ruang bebas untuk eksplorasi,” kata Rudi.

Lebih dari sekadar visual, Satulensa mendorong anggotanya untuk menghasilkan karya yang punya rasa dan makna. “Visual itu bukan cuma tajam atau bokeh, tapi gimana kita bisa bikin karya yang bisa dirasain,” tambahnya.

Menurut Rudi, tantangan komunitas fotografi saat ini adalah bagaimana bisa bersaing dan beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi, termasuk kemunculan AI yang mulai masuk ke industri kreatif. Meski begitu, Satulensa tetap berpegang pada nilai-nilai orisinalitas dan proses belajar bersama.

“Tagline kami Hobi to Profesi. Jadi dari yang awalnya cuma hobi, bisa pelan-pelan jadi ladang bisnis atau profesi,” jelasnya.

Sebelumnya, Satulensa juga telah membuka open recruitment gelombang 3 yang ditutup pada 30 Juli 2025. Meski pendaftaran sudah ditutup, Satulensa tetap terbuka untuk kolaborasi dan berbagai kegiatan bersama komunitas lainnya. Untuk info lebih lanjut, bisa pantau terus akun media sosial resmi Satulensa. “Yuk, belajar bareng dan bikin karya yang punya arti,” tutup Rudi.(*)

Reporter:  Sewining Tyas, Yolanda Khaula Nuria

Editor: Yunike Purnama
Tags Komunitas SatulensaBagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS