Komunitas Jendela Lampung, Gerakan Sosial Berbasis Literasi

Redaksi - Sabtu, 26 Oktober 2024 12:43
Komunitas Jendela Lampung, Gerakan Sosial Berbasis LiterasiKomunitas Jendela Lampung, Gerakan Sosial Berbasis Literasi (sumber: Dok. KJL)

BANDAR LAMPUNG – Komunitas Jendela Lampung (KJL) didirikan pada 13 November 2014, dengan visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di wilayah Lampung, khususnya di Kota Bandar Lampung. Komunitas ini merupakan gagasan Mika Margareta, yang terinspirasi dari pengalamannya di Komunitas Jendela Yogyakarta.

Berbekal semangat ingin membawa perubahan positif, sekembalinya dari studi S2 di Universitas Gadjah Mada, Mika berinisiatif mengumpulkan para pemuda-pemudi berjiwa sosial untuk bersama-sama memajukan pendidikan. Dari pertemuan sederhana, lahirlah KJL.

Dengan mengusung misi besar, KJL bertujuan untuk mengajarkan anak-anak kemandirian dalam belajar melalui kebiasaan membaca buku, menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar, serta memberikan pengetahuan gratis melalui aktivitas kreatif yang mengasah kemampuan motorik. Mengusung semboyan “Buku adalah Jendela Dunia,” komunitas ini berharap menjadi jendela pembuka wawasan bagi anak-anak di Lampung.

Kegiatan rutin KJL berlangsung setiap Minggu pukul 09.30–11.30 WIB. Para relawan mengemas pembelajaran dengan konsep belajar sambil bermain, di mana anak-anak diajak membaca buku dan mengikuti beragam aktivitas yang menyenangkan. Kegiatan ini dirancang agar anak-anak tidak merasa bosan, sekaligus menanamkan nilai-nilai etika, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang berwawasan luas dan beretika.

Pada awalnya, kegiatan KJL berpusat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Teluk Betung, Bandar Lampung. Di sana, komunitas ini berfokus pada anak-anak putus sekolah yang membutuhkan pendidikan. Namun, seiring bertambahnya minat masyarakat, lokasi kegiatan berpindah ke Masjid Al-Ikhlas di Teluk Betung Barat.

Struktur organisasi KJL juga terus berkembang dengan pembentukan divisi-divisi yang mengatur program, relawan, kerjasama, dan media. Komunitas ini tak hanya berperan sebagai ruang belajar bagi anak-anak, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran organisasi bagi para relawan. Hingga kini, KJL memiliki lebih dari 200 relawan aktif yang bergantian berpartisipasi setiap minggunya.

Open Rekrutmen Relawan

KJL membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin berkontribusi. Masyarakat yang tertarik dapat menghubungi kontak yang tersedia di akun Instagram @jendelalampung. Secara berkala, KJL juga mengadakan open rekrutmen bagi relawan baru yang ingin turut menginspirasi dan berperan dalam membangun masa depan anak-anak Lampung melalui pendidikan. (*).

Reporter: Alyana Herawati & Zahro Aisiah

Editor: Chairil Anwar
Tags komunitas Bagikan

RELATED NEWS