Komisi I DPR Setujui Agus Subiyanto Menjadi Panglima TNI
Yunike Purnama - Selasa, 14 November 2023 11:34JAKARTA - Komisi I DPR menyetujui pencalonan KSAD Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI usai melakukan uji kepatuhan dan kelayakan, Senin 13 November 2023. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebu keputusan tersebut bulat dan disetujui oleh seluruh anggota Komisi I.
“Tidak ada anggota Komisi I yang menyampaikan sikap berbeda terhadap pencalonan Agus Subiyanto,” kata Meutya Hafid dalam keterangannya, Senin. Meutya menyebut tidak ada catatan khusus terhadap Agus dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut.
“Sembilan fraksi semuanya sepakat, ini musyawarah mufakat secara bulat bahwa seluruh fraksi menyetujui pemberhentian Pak Yudo (Yudo Margono) sebagai Panglima TNI, juga pengangkatan Pak Agus sebagai Panglima TNI,” kata Meutya.
Selanjutnya Komisi I akan bersurat kepada pimpinan DPR terkati dengan persetujuan pencalonan Panglima TNI tersebut. Setelahnya tahapan Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI tinggal menunggu pengambilan keputusan tingkat II oleh seluruh anggota DPR dalam rapat paripurna.
Adapun rapat tersebut bakal digelar pekan depan. “Kurang lebih minggu depan, kami ada paripurna lagi pada tanggal 21 November 2023,” ujar Meutya. Terkait kelanjutan uji kepatuhan dan kelayakan, Komisi I DPR bakal menyambangi kediaman milik Agus Subiyanto untuk verifikasi faktual serta melakukan silaturahmi.
Agus mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR terkait persetujuan yang diberikan sebagai Panglima TNI yang baru. Sebelumnya, Jenderal Agus Subiyanto telah memaparkan visinya di hadapan Komisi I DPR dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), Senin
Dalam kesempatan itu Agus Subiyanto mengusung visi TNI yang PRIMA. Kata tersebut merupakan akronim dari rofesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif atau PRIMA. "Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara,” papar Agus Subiyanto.
Misi kedua yaitu meningkatkan kemampuan perang yang responsif menghadapi perkembangan lingkungan strategis. Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang kreatif serta bersinergi dengan Kepolisian, Kementerian, dan lembaga serta komponen bangsa lainnya.
Keempat, mewujudkan modernisasi alutsista sebagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terakhir, misi yang dibawa oleh Agus Subiyanto yaitu mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntutan tugas dan spektrum ancaman.
Dalam pemaparannya, Agus juga menjelaskan akan melakukan pendekatan smart power yang dilakukan dengan kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi dalam menghadapi kondisi di Papua. “Hard power melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam rangka penegakan hukum,” jelasnya.
Adapun soft power dilakukan melalui dukungan pelaksanaan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua. Menurutnya, pendekatan itu dilakukan bersama-sama melalui sinergi TNI dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. (*)