Kolaborasi AHLI-BDC Siap Dorong Perekonomian Kota Bandarlampung

Yunike Purnama - Rabu, 15 September 2021 05:35
Kolaborasi AHLI-BDC Siap Dorong Perekonomian Kota BandarlampungPertemuan tim BDC (Business Development Center) Kota Bandar Lampung Bersama AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) DPD Lampung di hotel Bukit Randu, Senin (13/9/2021). (sumber: Dok. AHLI)

BANDARLAMPUNG - Sebagai upaya mendorong sektor Pariwisata dan UMKM agar dapat berkontribusi terhadap perputaran ekonomi sudah mulai dilakukan oleh BDC (Business Development Center) Kota Bandarlampung Bersama AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) DPD Lampung.

Pada pertemuan yang di lakukan pada hari di Hotel Bukit Randu, Senin (13/9/2021). Acara dimulai dengan paparan selaku tim komite BDC  yang juga Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandarlampung Dirmansyah menyampaikan, "BDC merupakan program Pemerintah Pusat dan Kota Bandarlampung dalam membantu mengangkat dan pemberdayaan potensi masyarakat kecil dan menengah melalui UMKM dan ekonomi kreatif."

Namun program BDC kota yang sudah berjalan dari tahun 2016 ini, masih banyak hambatan baik dari produksi, kualitas dan pemasarannya, beliau sangat berharap Kerjasama kolaborasi yang dilakukan dengan AHLI kedepan akan memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan program BDC Kota didalam mengoptimalkan potensi masyarakat melalui produk-produk UMKM dan Ekonomi kreatif.

Kemudian Sambutan dan perkenalan dari Sekretaris Jendral DPP AHLI yang juga sebagai Managing Director EMERSIA Group Budi Rahman, menyampaikan bahwa AHLI hadir untuk dapat memberikan solusi bagi seluruh insan pariwisata ditengah pandemi yang sedang melanda saaat ini.

"AHLI hadir untuk dapat merangkup semua lini dalam bidang pariwisata untuk saling bersinergi, seperti diketahui bahwa AHLI menaungi empat sektor pariwisata yaitu, pimpinan usaha perhotelan, usaha makanan dan minuman, usaha perjalanan wisata dan lembaga pendidikan tinggi pariwisata ke dalam satu wadah asosiasi resmi dan terstruktur,"papar Budi.

Sementara itu GM Hotel Bukit Randu yang jg sebagai pengurus DPD AHLI Lampung Raban mengatakan, AHLI akan membangun sinergitas dengan pemerintah untuk menggerakkan perekonomian melalui ekonomi kreatif dan pariwisata.

Program BDC Kota yang sudah berjalan selama kurang lebih 4 tahun namun masih belum maximal adalah tidak adanya titik temu apa yang di inginkan oleh industry  dengan apa yang di produksi oleh UMKM.

Mulai dari segi quality material/bahan baku, proses produksi, Packaging, Pricing dan Pemasaran serta promosi. Dengan adanya kolaborasi ini, maka AHLI akan melakukan pendampingan kepada para UMKM tersebut mulai dari proses pemilihan bahan baku, proses produksi, kualitas produk dan service, packaging dan pemasarannya.

Sehingga harapannya dalah produk yang di buat oleh UMKM sesuai dengan kualitas dan permintaan serta kebutuhan industry dan konsumen.

Kemudian bapak Yunandar dari Tim Komite BDC Kota juga menambahkan, bahwa ada 5 sektor prioritas utama saat ini yang sudah dilaksanakan oleh BDC Kota Bandarlampung, yaitu, makanan olahan ikan, jajanan Pasar, roti, kriya (kerajinan tangan) dan kopi.

Namun tidak menutup kemungkinan 5 sektor ini bisa dikembangkan kedepannya sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang bisa dikembangkan.

Ketua DPD AHLI Provinsi Lampung Hadori Rosadi juga menyampaikan bahwa AHLI berkomitmen menjadi fasilitator bagi seluruh insan pariwisata dalam membantu pemulihan ekonomi nasional, daerah dan dapat bekerja sama secara nyata dengan seluruh industri pariwasata baik dengan swasta ataupun pemerintah.

Besar harapan AHLI kedepannya dapat secara cepat untuk memberikan solusi dan memberi manfaat bagi para insan pariwisata, dengan bersama-sama dan bergandengan tangan serta keyakinan penuh dunia pariwisata akan pulih dan bangkit kembali.

Kemudian  di akhir pertemuan, Kepala Dinas PMK Kota Bandarlampung Zainudin mengaku sangat mendukung kehadiran AHLI di Bandar Lampung.

"Karena peran strategis asosiasi sangat dibutuhkan sebagai pelaku industry di garis depan mengingat kondisi pariwisata di next normal telah berubah, butuh strategi inovatif dan harus adaptif menghadapi perubahan. Di butuhkan transformasi di segala bidang” imbuhnya. (*) 

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS