Kinerja Positif Sepanjang 2021, PTBA Laba Capai Rekor Tertinggi

Yunike Purnama - Senin, 07 Maret 2022 15:48
Kinerja Positif Sepanjang 2021, PTBA Laba Capai Rekor TertinggiKinerja Positif Sepanjang 2021, PTBA Laba Capai Rekor Tertinggi. (sumber: ptba.co.id)

BANDARLAMPUNGBUMN pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada Senin, 7 Maret 2022 melaporkan kinerja positif sepanjang tahun 2021 lalu dengan laba bersih naik 231 persen dibandingkan tahun2020.

Disampaikan oleh Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail, laba tersebut jadi yang terbesar sepanjang sejarah PTBA dengan nilai laba bersih Rp7,91 triliun.

"Jadi laba naik signifikan sebesar 231 persen dari capaian tahun 2020 yang laba bersihnya sebesar Rp2,39 triliun," ujar secara virtual, Senin, 7 Maret 2022.

Sementara, pendapatan usaha pada 2021 senilai Rp29,26 triliun yang berarti naik 69 persen dibandingkan sebelumnya.

"Pencapaian gemilang yang kami raih didukung oleh kinerja operasional yang solid di sepanjang tahun 2021 ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara. Momentum kenaikan harga komoditas batu bara global yang cukup juga turut mendorong pencapaian ini," kata dia.

Hingga akhir tahun lalu, harga batu bara jadi salah satu yang paling memiliki prospek menjanjikan dengan harga rata-rata batu bara indeks Newcastle sebesar US$137,28 per ton dan indeks batu bara termal Indonesia naik dengan rata-rata US$95,05 per ton.

Tetap prioritaskan kebutuhan dalam negeri ditengah gejolak harga batubara

Melonjaknya harga energi dunia pada 2021 ditambah dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina memberikan angin segar bagi perusahaan pertambangan nasional salah satunya adalah PT Bukit Asam (PTBA).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan gejolak harga tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan cara meningkatkan produksi.

"Harga batubara ini kami manfaatkan semaksimal mungkin. Ini juga inline dengan RKAP kami. Misalnya, dari sisi produksi naik 21 persen. Jadi apabila ini bisa dimanfaatkan secara baik, maka ini bisa mendukung bisnis," ujar Farida secara virtual, Senin, 7 Maret 2022.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan meskipun ada lonjakan harga batubara dunia, perseroan tetap akan mengikuti Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dimana dalam RKAP tersebut PTBA mendapatkan kewajiban untuk memenuhi 25 persen domestic market obligation (DMO).

Dengan begitu perseoran tidak akan menambah porsi ekspor bilamana harus mengurangi kebutuhan dalam negeri yang menjadi kewajiban perusahaan pelat merah tersebut.

"Jadi kami, dari PTBA akan ikuti aturan-aturan dalam RKAP. Tambahan porsi ekspor, tentunya kembali ke RKAP. Tapi PTBA sebagai BUMN tentunya tidak mengejar keuntungan tetapi kami juga harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Rafli Yandra mengatakan penambahan ekspor tidak akan mengarah ke presentase antara kebutuhan ekspor dan dalam negeri melainkan jumlahnya.

"Tetapi secara quantity bertambah. Totalnya bisa 35 juta ton. penjualan jangka panjang dengan index link makanya inline dengan index kita," ungkapnya. (*) 

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS