JAKARTA - Industri minyak kelapa sawit (CPO) dalam negeri mencatat kenaikan produksi yang signifikan pada bulan Oktober 2023.

Dilansir siaran pers Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Selasa, 19 Desember 2023, Produksi CPO pada bulan Oktober mencapai 4.523 ribu ton. Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,2% dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4.143 ribu ton. 

Begitu juga dengan produksi minyak kelapa sawit (PKO), yang naik menjadi 430 ribu ton dari 394 ribu ton di bulan September, menunjukkan kenaikan sebesar 9,1%.

Total konsumsi dalam negeri juga menunjukkan tren kenaikan yang cukup kuat, mencapai 2.181 ribu ton di bulan Oktober, mengalami peningkatan sebesar 10,2% dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.979 ribu ton. 

Kenaikan terbesar terjadi pada konsumsi biodiesel, yang melonjak dari 924 ribu ton menjadi 1.160 ribu ton di bulan Oktober, sedangkan konsumsi untuk pangan mengalami penurunan sebesar 3,5% dan untuk oleokimia turun sebesar 2,1%.

Sementara itu, total ekspor pada bulan Oktober menunjukkan kenaikan sebesar 11,4%, mencapai 3.001 ribu ton dari 2.693 ribu ton di bulan September. 

Ekspor oleokimia mencatat peningkatan paling signifikan sebesar 21,9%, diikuti oleh olahan CPO sebesar 12,4% dan ekspor CPO sebesar 13,3%. Namun, ekspor PKO dan olahan PKO mengalami penurunan sebesar 17,4% dari bulan sebelumnya.

Dengan stok awal bulan Oktober sebesar 3.103 ribu ton, produksi 4.953 ribu ton, konsumsi sebesar 2.181 ribu ton, dan ekspor 3.001 ribu ton, stok akhir bulan Oktober tercatat sebesar 2.874 ribu ton, menurun dari stok akhir bulan September yang mencapai 3.103 ribu ton.

Secara keseluruhan laporan GAPKI menggambarkan peningkatan yang signifikan dalam produksi, konsumsi, dan ekspor industri sawit Indonesia pada bulan Oktober. 

Meskipun terjadi penurunan pada beberapa sektor ekspor, pertumbuhan yang kuat terlihat pada konsumsi dalam negeri dan ekspor CPO serta produk turunannya. 

Hal ini menunjukkan peran penting industri sawit dalam perekonomian nasional, meskipun menghadapi beberapa perubahan dinamis dalam kinerja ekspor.(*)