Kinerja IKNB di Lampung Sejalan dengan Capaian Nasional

Yunike Purnama - Jumat, 01 September 2023 09:09
Kinerja IKNB di Lampung Sejalan dengan Capaian Nasional Ilustrasi industri Asuransi yang termasuk dalam IKNB (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

BANDARLAMPUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung terus mendorong peningkatan kinerja industri jasa keuangan sejalan dengan program pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi agar target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dapat dicapai.

Perkembangan kinerja sektor jasa keuangan di Lampung terus melanjutkan tren positif dengan penyediaan dana dan kegiatan investasi yang terus meningkat.

“Pertumbuhan ekonomi di Lampung yang terus melanjutkan tren positif turut didukung dengan penyediaan dana dari sektor jasa keuangan baik dari sektor perbankan, Industri Keuangan Non Bank dan Pasar Modal yang juga terus tumbuh sejalan dengan peningkatan permintaan dari sektor riil,” papar Bambang Hermanto, Kepala OJK Provinsi Lampung pada Jumat, 1 September 2023. 

Kinerja Sektor Jasa Keuangan terus didorong agar lebih berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di daerah melalui penyaluran kredit ke sektor produktif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pergeseran pangsa kredit konsumtif ke kredit produktif yakni kenaikan pangsa kredit produktif (modal kerja dan investasi) terhadap total kredit dari sebesar 73.11% (Juni 2022) menjadi 72.80% (Juni 2023).

Kinerja Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Provinsi Lampung menunjukkan kinerja yang sejalan dengan kinerja nasional. 

Meski Naik, NPF Perusahaan Pembiayaan Masih Terjaga

Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan dari perusahaan pembiayaan tumbuh 19,01% (yoy) pada Juni 2023 menjadi sebesar Rp9,59 Triliun, yang utamanya didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 32,90% yoy dan 17,18% yoy dengan penyaluran piutang pembiayaan terbesar pada sektor Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 36,56% serta sektor Pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,13%.

Profil risiko Perusahaan Pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) tercatat sebesar 2,46% (pada Februari 2023, NPF Lampung sebesar 2,15%). Peningkatan piutang pembiayaan disebabkan karena semakin meningkatnya mobilitas masyarakat yang mendorong permintaan pembiayaan di sektor otomotif dan alat berat.

Pendapatan Premi Asuransi di Lampung Turun 

Kinerja sektor asuransi dapat dilihat dari Akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari sampai dengan Juni 2023 mencapai Rp150,08 triliun, atau terkontraksi 4,74% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Juni 2022: 0,96%). 

Pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa melanjutkan tren penurunan sebesar 9,94% yoy dengan nilai sebesar Rp86,02 triliun per Juni 2023, didorong oleh normalisasi premi di lini usaha PAYDI. 

Di sisi lain, akumulasi premi asuransi umum tumbuh positif 4,02% yoy (Juni 2022: 18,54%), menjadi Rp64,06 triliun. 

“Pendapatan premi asuransi di Provinsi Lampung tercatat sedikit terkontraksi sebesar 0,18% atau tercatat menjadi sebesar Rp0,54 triliiun pada Juni 2023 yang didorong oleh penurunan premi asuransi umum dan jiwa masing-masing sebesar Rp0,00001 triliun (0,20% yoy) dan Rp0,00001 triliun (0,16% yoy) atau tercatat sebesar Rp0,49 trilliun untuk asuransi umum dan Rp0,54 trilliun untuk asuransi jiwa pada periode Juni 2023,”papar Bambang dalam keterangannya. 

Outstanding Fintech Melambat

Outstanding pembiayaan FinTech P2P Lending di Lampung melambat menjadi sebesar 31,59% yoy (Mei 2023: 44,05%), dengan nominal sebesar Rp0,82 trilliun. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) meningkat menjadi 2,88% (Mei 2023: 2,58 %). 

Aset LKM Tumbuh 16,4 Persen

Aset LKM Lampung tumbuh 16,40% yoy, meningkat sebesar Rp5,14 miliar atau tercatat sebesar Rp36,49milliar pada April 2023. Peningkatan aset LKM didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan LKM yang tumbuh 25,90% yoy, meningkat Rp5,12 miliar atau tercatat sebesar Rp24,91 miliar pada April 2023 dengan rasio pinjaman bermasalah sebesar 12,60%. 

Dana pengelolaan pihak ketiga oleh LKM sedikit terkontraksi sebesar 0,16% yoy, atau turun sebesar Rp0,02 miliar menjadi sebesar Rp10,19 miliar pada April 2023.

Aset PMV Terkontraksi

Selain itu, Aset Perusahaan Modal Ventura (PMV) di Lampung terkontraksi sebesar 16,24% yoy atau menurun sebesar Rp8,30 Miliar menjadi sebesar Rp42,81 Miliar pada Juni 2023. Penurunan ini disebabkan karena adanya pemenuhan kewajiban pembayaran cicilan pokok hutang yang telah jatuh tempo tanpa adanya penambahan hutang dari pihak lain. 

Aset Bersih Dana Pensiun Tumbuh 7,7 Persen

Sedangkan aset bersih industri Dana Pensiun pada Triwulan II-2023 di Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan sebesar Rp12,64 Miliar atau 7,72%(yoy) menjadi sebesar Rp176,27 Miliar, yang disebabkan karena peningkatan aset investasi dana pensiun sebesar Rp13,14 Miliar atau 8,20% yoy. (*)

Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS