JAKARTA - Baru-baru ini kasus love scamming jadi bahan perbincangan dan jadi trending topic di Google Trends. Perlu Anda ketahui love scamming atau romance scam adalah salah satu modus penipu untuk memperoleh keuntungan dari para korban.

Seperti yang dilansir Trenasia.com dari FBI, romance scam atau love scam dapat terjadi ketika seorang penjahat menggunakan identitas online palsu untuk memperoleh kasih sayang dan kepercayaan korban. Berbekal rasa percaya tersebut, penipu kemudian akan menggunakan ilusi bahwa mereka sedang menjalin hubungan romantis untuk memanipulasi dan atau mencuri sesuatu dari korban.

Penjahat yang melakukan love scamming adalah seseorang yang ahli dalam apa yang mereka lakukan dan akan terkesan tulus, penuh perhatian, dan dapat dipercaya. Biasanya, penipu atau pelaku love scamming akan mencari korban dengan beredar di situs kencan online dan media sosial.

Pada umumnya, pelaku love scamming akan melakukan peresmian hubungan secepat mungkin. Hal ini akan membuat korban merasa disayangi dan pelaku akan memperoleh kepercayaan dengan cepat. Penipu mungkin juga akan melamar korbannya dan membuat rencana untuk bertemu langsung, tapi hal itu tampaknya jarang terjadi. Hal ini karena ujung-ujungnya mereka hanya membutuhkan uang dari korban.

Biasanya, pelaku penipuan akan mengatakan bahwa mereka berkecimpung dalam industri yang membuatnya sulit untuk bertemu dengan korban. Bisa jadi mereka akan mengaku bekerja di suatu industri bangunan atau konstruksi yang memungkinkan mereka untuk meminta uang kepada korban untuk keadaan darurat medis atau biaya hukum yang tidak terduga.

Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati, apalagi jika seseorang yang Anda temui secara online memerlukan informasi rekening bank Anda untuk menyetor uang. Hal ini karena kemungkinan besar mereka akan menggunakan rekening Anda untuk melakukan modus pencurian atau penipuan lainnya.

Cara Menghindari Love Scamming

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari modus love scamming, simak langkah-langkah berikut ini.

1. Pertama, berhati-hatilah dengan hal-hal yang Anda posting dan publikasikan secara online. Penipu dapat menggunakan detail yang Anda bagikan di media sosial dan situs kencan untuk lebih memahami dan menargetkan Anda.
2. Tetaplah berhati-hati dan teliti foto dan profil seseorang yang menghubungi Anda. Anda bisa menyelidikinya dengan menggunakan search engine untuk melihat apakah foto, nama, atau informasi tentang mereka telah digunakan di tempat lain.
3. Jangan terburu-buru meresmikan suatu hubungan. Tetaplah berpikir dengan kepala dingin, lakukan secara perlahan dan ajukan banyak pertanyaan.
4. Anda juga perlu berhati-hati jika orang yang menghubungi Anda tampak terlalu sempurna dan atau dengan cepat meminta Anda menghubunginya di luar situs layanan kencan atau situs media sosial untuk berkomunikasi secara langsung.
5. Berhati-hatilah jika seseorang mencoba mengisolasi Anda dari teman dan keluarga atau meminta foto atau informasi keuangan yang tidak pantas yang nantinya akan digunakan untuk memeras Anda.
6. Berhati-hatilah jika seseorang berjanji untuk bertemu langsung tapi kemudian selalu memberikan alasan mengapa dia tidak bisa melakukannya. Jika Anda belum bertemu orang tersebut setelah beberapa bulan, sebaiknya Anda harus mulai curiga.
7. Pastikan untuk tidak pernah mengirim uang kepada siapapun yang hanya berkomunikasi dengan Anda secara online atau melalui telepon.(*)