Kartu Petani Berjaya Mudahkan Petani Lampung Mengakses KUR Tani di Bank Himbara

Yunike Purnama - Jumat, 02 Juli 2021 20:37
Kartu Petani Berjaya Mudahkan Petani Lampung Mengakses KUR Tani di Bank HimbaraPemerintah Provinsi Lampung melalui Program Kartu Petani Berjaya (KPB) berupaya meningkatkan dan memudahkan aksesibilitas petani terhadap ketersediaan sumber permodalan KUR Tani dari Bank Himbara. (sumber: Dok Dinas KPTPH Provinsi Lampung)

LAMPUNG TIMUR - Aksebilitas petani terhadap sumber permodalan masih sangat terbatas sehingga berdampak pada hasil produksi padi yang kurang maksimal.

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Program Kartu Petani Berjaya (KPB) berupaya meningkatkan dan memudahkan aksesibilitas petani terhadap ketersediaan sumber permodalan KUR Tani dari Bank Himbara.

Petani anggota Program Kartu Petani Berjaya adalah petani yang terdaftar dalam eRDKK akan mendapatkan buku rekening dan Kartu Combo KPB yang berfungsi sebagai kartu identitas petani, kartu debit dan uang elektronik dari Bank BNI.

Namun, untuk akses permodalan KUR Tani dapat diperoleh dari Bank Himbara di antaranya Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank BRI.

Menurut Supriono,  anggota Gapoktan Candi Rejo Desa Ganti Warno, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur bahwa Kartu Petani Berjaya ini bermanfaat untuk penambahan modal petani di desanya.  

“Awal mula saya mengenal Kartu Petani Berjaya dari pegawai bank BNI yang menerangkan bahwa bisa untuk memberikan dana tambahan yaitu KUR Tani. Awalnya saya kurang percaya karena pinjaman tanpa anggunan, hanya membuat surat keterangan dari desa saja menunjukkan Kartu KPB dan diajukan ke Bank. Ternyata berhasil mengajukan pinjaman. Setelah itu, teman-teman petani yang lain mengikuti jejak saya untuk penambahan modal” ungkap Supriono, Jumat (2/7/2021). 

Bank BNI telah menyalurkan alokasi KUR Tani segmen para petani, baik untuk sarana pembelian alsintan, pupuk ataupun saprodi lainnya selama masa tanam.

Hasil monev penyaluran KUR Tani KPB di Kabupaten Lampung Timur, bahwa  sampai dengan saat ini  telah disalurkan sebanyak Rp627.750.000 untuk 54 petani debitur dengan skema pinjaman berbeda dengan pinjaman komersial lainnya yaitu petani dapat membayar pinjaman apabila hasil pertaniannya sudah dipanen atau yarnen (bayar panen).(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS