Kaleidoskop Transportasi 2022: Ada Titik Balik Garuda Indonesia hingga Bongkar Pasang Tarif Ojol
Yunike Purnama - Kamis, 29 Desember 2022 09:59JAKARTA - Tahun 2022 menjadi tahun yang dinamis bagi sektor transportasi Indonesia. Di transportasi laut misalnya, kabar menggembirakan datang dari tol laut (kapal angkutan barang) yang trafiknya tumbuh lebih dari 20% secara tahunan. Seolah menegaskan kembali jargon TNI AL Jalasveva, Jayamahe atau “Justru di Lautan Kita Menang".
Lalu di transportasi udara, tahun 2022 merupakan titik balik maskapai penerbangan dimana mobilisasi yang menjadi nadi bisnis mereka mulai pulih. Untuk alasan yang sama, maskapai pemerintah, Garuda Indonesia untuk pertama kalinya berhasil mencatatkan untung sejak era pandemi COVID-19 awal tahun 2020 silam.
Sementara di transportasi darat, Pemerintah cq Kementerian Perhubungan juga membongkar pasang tarif ojol atau angkutan online, menyesuaikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada September lalu. Kenaikan harga BBM sendiri juga memicu kenaikan tarif sejmlah angkutan barang yang berujung pada inflasi transportasi. Juga berdampak pada kinerja sejumlah emiten transportasi.
- Waspada Penipuan! Pengumuman Tes Seleksi Rekrutmen Pertamina Hoax
- Pimpinan BJB Bandar Lampung Serahkan CSR Pembangunan Kantin IIB Darmajaya
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Kamis, 29 Desember 2022
Lantas apa saja peristiwa paling membekas di sektor transportasi sepanjang tahun 2022? Berikut rangkungan TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com:
1. Geliat Tol Laut
Tahun 2022 memang belum genap tutup. Namun setidaknya hingga semester I-2022, program tol laut telah mengangkut muatan sebanyak 13.110 Teus, yang berarti terjadi kenaikan jumlah muatan sebesar 21%, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub.
Pada tahun 2022, ada penambahan trayek baru di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Dengan demikian, program tol laut saat ini melayani 35 trayek yang menyinggahi 130 pelabuhan. Jika dirinci, 35 trayek terdiri dari 20 trayek penugasan atau public service obligation (PSO) kepada sejumlah BUMN seperti PT PELNI 10 trayek, PT ASDP 5 trayek dan PT Djakarta Lloyd 5 trayek. Sisanya 15 trayek merupakan pelelangan umum kepada operator swasta.
Untuk komoditas muatan, tujuan berangkat di antaranya semen, beras, air mineral, dan minuman ringan. Sementara tujuan balik terbanyak di antaranya adalah kayu, kopra, rumput laut, batang pohon kelapa, dan arang.
Tol Laut sendiri merupakan pogram pemerintah yang diinisiasi sejak tahun 2016, melengkapi program kapal perintis yang bertujuan untuk menjamin ketersedian bahan pokok dan menekan disparitas harga dengan biaya pengiriman logistik yang lebih murah dari pelabuhan pangkal sampai daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan atau T3P.
Tol laut telah berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Secara umum, sektor transportasi mampu tumbuh 21,27% di semester I-2022 dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44%, data dari BPS.
2. Titik Balik Garuda Indonesia
Garuda Indonesia ketiban apes saat COVID-19 melanda awal tahun 2020 silam. Telak, fundamental bisnis Garuda yakni mobilisasi (pergerakan orang) langsung rusak. Dulu sebelum COVID-19 jumlah penerbangan dalam sehari paling sedikit mencapai 300, ribuan cabin crew hingga ground crew sibuk. Tiba-tiba sunyi melanda, paling parah tiga penerbangan saja dalam sehari.
Tagihan dari supplier, lessor, hingga gaji karyawan harus dibayarkan sementara pendapatan menghilang. Apesnya, perusahaan juga tak memiliki reserves cash sehingga dampaknya ke pembukuan keuangan pun fatal. Jika sebelumnya rugi perusahaan tipis-tipis, kali ini membengkak.
Tercatat, pada semester I-2020 Garuda merugi US$723,3 juta. Lalu pada semester I-2021 rugi tersebut membengkak menjadi US$901,7 juta. Beruntungnya pada semester I-2022, Garuda membalik keadaan menjadi untung US$3,8 miliar setara Rp57 triliunan, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Itu terjadi berkat keberhasilan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
“Jadi laba US$3,8(miliar ini mayoritas diperoleh dari situ, yaitu cancelation of debt. Jadi utang yang turun dari US$10 miliar ke US$5 miliar menjadi salah satu penyebab utamanya,” kata Irfan beberapa waktu lalu.
Searah dengan keberhasilan restrukturisasi utang, kinerja operasional pun turut membaik dengan berangsur pulihnya mobilisasi yakni penerbangan jemaah haji untuk pertama kalinya setelah tertunda sejak dua tahun lalu.
Asal tahu, pendapatan Garuda Indonesia dari penerbangan 50.000 jemaah haji pada tahun 2022 ini mencapai US$70,31 juta, atau sekitar 5% dari total pendapatan perseroan. Pemerintah Indonesia sendiri kedapatan kuota 100.051 jamaah haji dari total 1 juta kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi. Meski kuota tersebut hanya 46% dari kuota normal, ini menjadi kuota yang paling besar dibandingkan negara-negara di dunia.
3. Bongkar Pasang Tarif Ojol
Agustus 2022, sebulan jelang pemerintah menaikkan harga BBM, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Keputusan Menteri Perhubungan (KM) No. KP 564/2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.
Beleid ini merevisi aturan sebelumnya KM No. KP 348/2019. Beberapa hal pokok yang disinggung di antaranya jarak tempuh untuk biaya jasa minimal dari penumpang ditambah menjadi paling jauh 5 kilometer (km) dari sebeumnya 4 km, dan waktu evaluasi kebijakan tarif menjadi paling lama setiap satu tahun dari sebelumnya satu kuartal.
Tarif baru ojol tersebut sedianya berlaku 10 hari setelah penerbitan Keputusan Menteri, yakni 14 Agustus 2022. Akan tetapi, penyesuaian tarif ojol justru diundur ketika tiba waktu pemberlakuan. Kemenhub memperpanjang masa tenggat menjadi 25 hari sejak penerbitan Keputusan Menteri, lantaran perlunya sosialisasi yang lebih masif. Artinya, pemberlakuan tarif baru molor dari awalnya 14 Agustus 2022 menjadi 29 Agustus 2022.
Sontak aturan ini menuai protes dari berbagai kalangan, salah satunya Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) yang menilai regulasi itu harus dibatalkan karena mengakomodasi kenaikan tarif per kilometer di wilayah Jabodetabek saja. Di sisi lain, Kemenhub mengakui bahwa kenaikan harga BBM belum masuk dalam pertimbangan KM No. KP 564/2022. Tak lama setelah itu, pemerintah pun menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada 3 September 2022. Harga Pertalite naik dari sebesar Rp7.650 per liter ke Rp10.000 per liter.
Menyusul kenaikan harga BBM, Kemenhub pada 7 September akhirnya meyesuaian tarif ojol, dimana besaran kenaikan tarif khusus ojol diatur rata-rata sebesar 8% untuk batas atas dan batas bawah di tiga zona, tertuang pada KM No. KP 667/2022 yang berlaku mulai 11 September 2022. Aturan ini dinilai sudah menyesuaikan kondisi kenaikan harga BBM, inflasi, maupun penurunan daya beli masyarakat pascapandemi. Namun masalahnya, jatah driver dinilai masih kekecilan.
Asal tahu, dalam menentukan tarif ojol, pemerintah menghitung dua komponen yakni tarif langsung atau biaya pengemudi dan tarif tidak langsung atau platform fee. Kenaikan terjadi pada tarif langsung sementara tarif tidak langsung diturunkan dari 20% menjadi maksimal 15%.
Kenaikan tarif langsung atau biaya pengemudi didasarkan pada kenaikan upah minimum regional (UMR), asuransi pengemudi, pajak pertambahan nilai (PPN) dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sayangnya masih banyak ride hailing yang tidak mematuhi ketentuan potongan aplikasi maksimal 15% tersebut. (*)