Insentif Kendaraan Listrik Dinilai Sebagai Kebijakan Energi Holistik

Redaksi - Selasa, 07 Maret 2023 18:16
Insentif Kendaraan Listrik Dinilai Sebagai Kebijakan Energi HolistikFirman Bahari (kedua kanan), Corporate Communication SIG, menyerahkan hadiah Motor Listrik NIU Gova 03 kepada Abdul Wahid Shafauzadi, asal Situbondo, Jawa Timur, pemenang kompetisi video peringatan satu dekade perjalanan transformasi SIG. (sumber: dok/SIG)

LAMPUNG — Sejumlah kalangan menilai pemberian bantuan harga kendaraan listrik kepada konsumen merupakan strategi holistik yang mampu mengurai tantangan dalam menjaga lingkungan yang lebih bersih.

Bantuan pemberian potongan harga kendaraan listrik tersebut disampaikan langsung oleh kementerian terkait dalam jumpa pers yang digelar Senin, 6 Maret 2023 yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. 

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan dengan terbitnya kebijakan yang berlaku efektif pada 20 Maret 2023 itu, pemerintah dan PT PLN (Persero) telah mengakselerasi rencana pemaksimalan energi listrik. 

“Kebijakan tersebut mampu mengurai tingginya harga kendaraan. Selain itu, pemerintah serta PLN sudah mengambil strategi holistik yang tepat terhadap pemanfaatan energi,” katanya kepada wartawan, dikutip Selasa, 7 Maret 2023.

Kendati demikian, Tulus meminta kepada pemerintah untuk menjamin kualitas produk hilir berupa sepeda motor listrik beserta baterainya. “Ini untuk meminimalisasi risiko kecelakaan lalu lintas. Selain itu, kendaraan tersebut juga harus mudah mengganti baterai,” kata dia. 

Tulus menambahkan, PLN mampu menangkap peluang dari kebijakan tersebut. “Saya pikir untuk energi listrik yang dikelola PLN masih sangat cukup, bahkan surplus jadi justru sangat aman,” ungkapnya.

Senada dengan Tulus,  Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan langkah tersebut memberikan staging yang tepat untuk kebijakan penurunan emisi karbon di Tanah Air. “Subsidi diberikan kepada transportasi publik, lalu ke kendaraan bermotor," imbuhnya. 

Menurut Agus, langkah tersebut juga berpotensi menyerap listrik PLN yang surplus. “Tahun lalu, kita surplus 7 GW,” kata Agus yang kini juga menjabat sebagai Penasihat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Agus sebagai lulusan George Washington University AS itu turut mengimbau agar pemerintah terus mengevaluasi kebijakan tersebut. “Evaluasi perlu agar kebijakan tersebut tidak menambah kemacetan.”

Editor: Redaksi

RELATED NEWS