IndiHome dan Telkomsel Sokong Laba Bersih Telkom Tembus Rp6,1 Triliun

Yunike Purnama - Rabu, 11 Mei 2022 08:15
IndiHome dan Telkomsel Sokong Laba Bersih Telkom Tembus Rp6,1 TriliunPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja yang terus tumbuh pada tiga bulan pertama 2022. (sumber: Dok. Telkom Indonesia)

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja yang terus tumbuh pada tiga bulan pertama 2022. Emiten berkode saham TLKM ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp35,2 triliun atau tumbuh 3,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Sementara, EBITDA tercatat Rp19,4 triliun dan laba bersih Rp6,1 triliun. Masing-masing tumbuh 3,1 persen dan 1,7 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, kinerja IndiHome dan Digital Business Telkomsel yang kian kuat masih menjadi mesin pertumbuhan pendapatan perseroan.

Pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun atau tumbuh 7,9 persen yoy dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,5 persen. Adapun pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2022 mencapai 8,7 juta atau tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, ARPU IndiHome kian stabil di kisaran Rp270 ribu, didorong oleh pendapatan dari add-ons yang tumbuh 15,6 persen yoy dan berkontribusi sebesar 15,9 persen dari total pendapatan IndiHome. Untuk meningkatkan pengalaman digital pelanggan, IndiHome terus menjalin kerja sama dengan content provider (Disney+ Hotstar dan lainnya) yang menghadirkan tayangan terbaik dan berkualitas.

"Bulan lalu, IndiHome dan Telkomsel menyepakati kerja sama dengan Netflix sebagai upaya untuk menawarkan konten terdepan bagi pelanggan TelkomGroup. Dengan layanan yang menjangkau hingga 498 dari total 514 IKK di Indonesia, IndiHome memegang peran penting dalam mendorong pengembangan masyarakat digital," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa 10 Mei.

Pada segmen Mobile, Ririek mengatakan Telkomsel juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp21,3 triliun. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Maret 2022 mencapai 175,0 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 119,8 juta pelanggan (tumbuh 4,3 persen yoy). Lalu lintas data juga tumbuh 19,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun total BTS yang dimiliki Telkomsel hingga akhir triwulan pertama 2022 mencapai 247.930 unit atau tumbuh 5,9 persen yoy di mana 197.721 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G.

"Sektor Digital Business menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Telkomsel yang didorong oleh pertumbuhan yang sehat dari Data & Digital Services yang berpotensi untuk terus tumbuh ke depannya," ujarnya.

Di sisi lain, hingga Maret 2022, segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp4,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen yoy, di mana layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.

Sementara itu, lanjut Ririek, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp3,9 triliun atau tumbuh 16,0 persen yoy yang terutama berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan layanan wholesale voice internasional. Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp1,87 triliun atau tumbuh 21,5 persen yoy dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 28,8 persen dan 33,9 persen.

Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel pun mengalami peningkatan mencapai 77,1 persen dan 24,6 persen, sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengoptimalkan value untuk shareholder, di mana Mitratel terus melakukan pengembangan portofolio bisnis fiber optic untuk memperkuat bisnis tower yang dikelolanya.

Selanjutnya data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan. Saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center.

Realisasi capex

Sejalan dengan kinerja keuangannya, pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,7 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan.

Ririek menjelaskan belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan.

"Tahun 2022 ini, Telkom fokus untuk mengakselerasi langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco. Ada lima strategi utama yang ingin direalisasikan untuk memperkuat competitive advantages perusahaan, meningkatkan value creation bagi stakeholder serta mendukung terwujudnya sustainable competitive growth," kata Ririek menambahkan.

"Langkah ini mulai memperlihatkan hasil yang baik dan kami yakini akan berdampak positif bagi perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan," sambungnya.

Untuk memperkuat portofolio perusahaan, kata Ririek, pihaknya akan mempercepat proses transformasi, dan meningkatkan kapabilitas digital, belum lama ini Telkom menjalin kerja sama strategis salah satunya dengan Microsoft.

"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis Telkom, khususnya di ranah platform digital dan layanan digital. Kolaborasi ini mencakup pemanfaatan aset infrastruktur Hyperscale Data Center Telkom untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia," jelasnya. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS