IMF: Dunia Kini Menghadapi Krisis di Atas Krisis

Yunike Purnama - Senin, 18 April 2022 08:45
IMF: Dunia Kini Menghadapi Krisis di Atas KrisisIlustrasi logo Dana Moneter Internasional (IMF). (sumber: AFP/ Andrew)

JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) menilai saat ini dunia tengah menghadapi krisis di atas krisis lantaran melonjaknya harga komoditas dunia imbas perang Rusia dan Ukraina.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengataka pandemi telah mengubah hidup manusia serta ekonomi dunia. Sementara, invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan ekonomi Ukraina serta mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.

"Konsekuensi ekonomi dari perang menyebar dengan cepat dan jauh, ke (negara) tetangga dan sekitarnya, memukul paling keras orang-orang yang paling rentan di dunia. Ratusan juta keluarga sudah berjuang dengan pendapatan yang lebih rendah dan harga energi dan pangan yang lebih tinggi," kata dia dilansir dari laman resmi IMF, Minggu, 17 April 2022.

Ia menyebut, perang telah membuat kondisi ini jauh lebih buruk, dan mengancam untuk semakin meningkatkan ketidaksetaraan. Bahkan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, inflasi telah menjadi bahaya yang nyata bagi banyak negara di dunia sehingga menyebabkan kemunduran besar bagi pemulihan global.

"Secara ekonomi, pertumbuhan turun dan inflasi naik. Dalam istilah manusia, pendapatan orang turun dan kesulitan naik. Krisis ganda ini dan kemampuan kita untuk menghadapinya, semakin diperumit oleh risiko lain yang semakin meningkat yaitu fragmentasi ekonomi dunia," ungkapnya.

Menurutnya, munculnya blok-blok geopolitik dengan standar perdagangan dan teknologi, sistem pembayaran, dan cadangan mata uang cadangan berbeda akan membuat kesenjangan di antara negara-negara. Kondisi ini tentu membuat negara-negara miskin dan orang-orang miskin akan menanggung beban terberat.

Fragmentasi tata kelola global ini mungkin merupakan tantangan paling serius bagi kerangka kerja negara-negara di dunia. Kondisi ini juga sudah merusak kapasitas semua pihak untuk bekerja sama dalam dua krisis yang dihadapi, termasuk menghadapi tantangan global lainnya seperti ancaman eksistensial dari perubahan iklim.

"Ini adalah momen penting bagi komunitas internasional. Tindakan yang kita ambil sekarang, bersama-sama, akan menentukan masa depan kita secara fundamental. Kita membutuhkan semangat itu hari ini, karena kita menghadapi tantangan yang lebih besar dan pilihan yang lebih sulit," pungkas dia.(*)

Editor: Yunike Purnama
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS