Harga Karet Dunia Menguat, PTPN I Siapkan Langkah Strategis untuk Maksimalkan Keuntungan

Eva Pardiana - Sabtu, 02 Agustus 2025 07:44
Harga Karet Dunia Menguat, PTPN I Siapkan Langkah Strategis untuk Maksimalkan KeuntunganDirektur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyatakan optimismenya terhadap tren positif harga karet di pasar internasional. Ia memperkirakan harga komoditas tersebut akan terus mengalami peningkatan, bahkan menembus angka lebih dari dua dolar AS per kilogram. (sumber: Dok. PTPN I)

JAKARTA – Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyatakan optimismenya terhadap tren positif harga karet di pasar internasional. Ia memperkirakan harga komoditas tersebut akan terus mengalami peningkatan, bahkan menembus angka lebih dari dua dolar AS per kilogram.

Optimisme ini lahir dari tren menurunnya pasokan bahan olahan karet secara global, yang disebabkan oleh peralihan lahan karet menjadi kebun kelapa sawit di negara produsen utama seperti Thailand dan Malaysia.

Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/7/2025), Teddy menjelaskan bahwa menyikapi perkembangan ini, PTPN I telah merancang strategi berbasis data dan potensi yang dimiliki. Langkah-langkah yang disiapkan meliputi optimalisasi penggunaan lahan, peningkatan pemeliharaan tanaman untuk menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif, serta pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pengembangan usaha.

“Konversi lahan belum menjadi prioritas saat ini. Kami menerapkan pendekatan selektif, hanya mengonversi lahan yang benar-benar tidak produktif. Hal ini mempertimbangkan masa tanam yang panjang—sekitar 4–5 tahun sebelum tanaman baru bisa dipanen—dan dilakukan dengan pengawasan serta evaluasi berbasis digital, mulai dari kebun hingga pabrik. Ini menunjukkan keseriusan kami dalam merencanakan pengembangan secara berkelanjutan,” ungkap Teddy.

PTPN I menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan lahan yang ada melalui intensifikasi serta pengelolaan kebun yang lebih efektif. Digitalisasi menjadi elemen utama, terutama dalam proses panen. Teknologi yang akan diterapkan meliputi sistem pelacakan berbasis GPS, dashboard harian untuk kebun dan pabrik, serta sistem pelacakan dan pengawasan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah kehilangan hasil panen dan meningkatkan efisiensi produksi.

Di bidang pemasaran, PTPN I mulai mengubah strategi dari sistem lelang ke penjualan langsung antar bisnis (B2B). Perusahaan kini menyuplai langsung ke industri bahan baku ban, bukan lagi ke pabrik ban. Model ini diharapkan memberi nilai jual yang lebih tinggi karena konsumen hilir menginginkan pasokan berkualitas dan berkelanjutan, yang akan membuka peluang pasar lebih stabil dan menguntungkan.

“Setelah merger pada 1 Desember 2023, kami telah mengevaluasi kekuatan dan kelemahan di sektor karet. Berbagai efisiensi telah dilakukan, termasuk menutup pabrik yang tidak efisien dan mengonsolidasikannya ke unit yang lebih terintegrasi. Kami juga memusatkan transformasi digital melalui penyatuan aplikasi ke dalam satu dashboard yang terintegrasi,” tambahnya.

Untuk memperluas jangkauan pasar, PTPN I juga membidik pasar ekspor. Selain Uni Emirat Arab, India, dan Tiongkok, kini Eropa—terutama Jerman—menjadi target. Direktorat Pemasaran akan lebih aktif menjalin kerja sama dengan pembeli internasional, termasuk melalui partisipasi dalam pameran dan ekspo dagang. “Hal ini menandai kesiapan PTPN I menjadi pemain global dalam industri karet,” tegas Teddy.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Aris Handoyo menambahkan bahwa sejak proses transformasi yang menggabungkan delapan anak perusahaan PTPN ke dalam Subholding PTPN I, perusahaan telah memperkuat komitmennya dalam menjalankan bisnis yang sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

“PTPN I juga mendorong sertifikasi produk ramah lingkungan serta membuka peluang kerja sama dalam perdagangan karbon. Ini menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam mewujudkan pertumbuhan usaha yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tutup Aris. (*)

Bagikan

RELATED NEWS