Garuda Indonesia Buka Kembali Rute Internasional yang Sempat Ditutup
Yunike Purnama - Rabu, 19 Juli 2023 23:05JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaktifkan kembali sejumlah rute internasional yang sebelumnya sempat ditutup karena pandemi COVID-19.
“Saat ini kami masih ke negara yang sebelumnya ada, jadi cuma mengaktifkan kembali,” kata Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi dikutip Selasa, 18 Juli 2023.
Rute internasional itu misalnya ke Australia yang masih dilayani menuju kota Melbourne dan Sydney.
Sedangkan rute Perth yang sebelumnya sempat ditutup, kini kembali dilayani namun oleh anak usahanya, PT Citilink Indonesia
- SKK Migas Masih Kaji Potensi Pengembangan 'Harta Karun' Warim Papua
- FKPPIB: Warga Desa Tamansari Harus Diadvokasi
- Tren Peningkatan Pendapatan, Kinerja GTSI Diproyeksi Makin Positif
Rute lainnya yakni di Jepang, kata dia, masih tetap dilayani untuk tujuan Tokyo, sedangkan kota lain seperti Osaka sudah ditutup.
“Kami tidak terbang ke Osaka sekarang tapi sekarang ini masih terbang di Tokyo,” imbuhnya.
Rute lain misalnya di China, kata dia, saat ini sudah dibuka menuju kota Guangzhou.
Sedangkan rute kota lainnya, imbuh dia, di antaranya Shanghai dan Beijing masih belum rutin beroperasi.
“Untuk rute sudah sudah kecuali negara seperti China baru buka Guangzhou, Hong Kong. Shanghai belum rutin, Beijing juga belum, kami terbang harus profit,” katanya.
Jumlah Penumpang Meningkat Drastis
Dia menjelaskan pengaktifan kembali sejumlah rute itu mencermati permintaan yang mulai tumbuh seiring dibukanya kembali pembatasan di sejumlah negara setelah pandemi COVID-19.
Sementara, untuk rencana penambahan rute internasional, Garuda Indonesia masih mencermati permintaan pasar.
Garuda mencatat pertumbuhan penumpang rata-rata per bulan baik rute domestik dan internasional mencapai sekitar 600.000 orang atau naik drastis di luar penerbangan untuk penumpang haji yang mencapai sekitar 100.000 orang.
Pencapaian itu lebih baik dibandingkan dengan ketika pandemi COVID-19 mencapai sekitar 30.000 per bulan.
Meski ada perubahan positif, namun capaian saat ini masih belum melampaui realisasi saat sebelum pandemi COVID-19 yang per bulan rata-rata mencapai sekitar 1 juta orang.
Adapun Bali menjadi pasar gemuk Garuda dengan rata-rata per hari penerbangan dari Jakarta mencapai 9-10 kali sehari saat akhir pekan atau sekitar 156 kali per minggu.
Frekuensi penerbangan itu belum termasuk rute internasional dari Bali menuju sejumlah kota di dunia di antaranya Sydney, Melbourne, Narita Jepang, dan Incheon, Korea Selatan.
“Ini akan kami tambah misalnya Kuala Lumpur, Singapura, akan kami tambah terus untuk mendatangkan wisata asing ke Bali,” katanya.(*)