Fenomena "Lying Flat" Banyak Dilakukan Anak Muda yang Pasrah di China
Yunike Purnama - Minggu, 14 Mei 2023 06:33CHINA - Meskipun ekonomi China sudah mulai pulih namun jumlah pengangguran dengan usia muda mendekati 20% di bulan Maret. Dan dengan rekor 11,6 juta siswa lulus dari pendidikan tinggi dalam beberapa bulan mendatang, kebutuhan lapangan kerja kaum muda mungkin akan segera melonjak hingga 20%.
Untuk mengantisipasi, pemerintah China telah menjadikan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas utama. Mereka gigih mendorong badan usaha milik negara untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja muda dan menawarkan subsidi kepada pemberi kerja. Lulusan baru semakin mencari keamanan pekerjaan sektor publik . Banyak juga yang mendaftar ke sekolah pascasarjana untuk menghindari persaingan ketat di pasar kerja.
Ketatnya persaingan ini membuat beberapa anak muda di China tergabung dalam sebuah fenomena sosial "lying flat" atau berbaring datar.
Melansir dari laman resmi South China Morning Post, fenomena ini merepresentasikan pola pikir berbaring daripada belajar keras, mencari pekerjaan bergaji tinggi, membeli rumah atau bahkan memulai sebuah keluarga sejak dini. Fenomena ini berangkat dengan prinsip yang kira-kira seperti ini "mengapa sia-sia berenang melawan arus ketika seseorang dapat melakukan sesedikit mungkin?"
- Empat Kebiasaan Sederhana yang Bisa Meningkatkan Fokus dan Produktivitas Anda
- Tingkatkan Nilai Hidup, Kota Podomoro Tenjo Menghadirkan Berbagai Fasilitas Utama untuk Konsumen
- Bisa Dicoba! Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Perlu Mengamuk
Salah satu anak muda yang tergabung dalam gerakan ini adalah Li Jincheng, 24 tahun. Ia bekerja mengolah data untuk sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara di kota Guangzhou, China Selatan. Ia menyewa sebuah flat di dekat kantornya dan berharap untuk pergi keluar dengan teman-temannya, bepergian atau belajar sesuatu karena keinginannya sendiri.
“Hidup hanya begitu lama dan saya masih muda sekarang, jadi saya ingin menikmati waktu yang indah dan optimal ini,” ungkapnya yang hanya mau berjuang untuk hal yang menurutnya penting bagi kelangsungan hidupnya dan fokus pada kesenangan hidup sehari-hari.
Dia berencana untuk hidup dengan 10.000 yuan (US$1.455) per bulan sampai dia berusia 30 tahun, alih-alih mengejar pekerjaan dengan gaji lebih tinggi yang memungkinkannya membeli rumah dan memulai sebuah keluarga.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan keengganannya untuk melakukan lebih di pekerjaannya seperti lembur. Padahal bisa saja ia mendapatkan promosi sekaligus kenaikan gaji. Ia merasa semua itu tidak memiliki jaminan yang pasti “Saya pada dasarnya, kebanyakan berbaring datar dan tidak berjuang untuk maju seperti bekerja lembur,” katanya. “Saya tidak memiliki banyak kepercayaan pada ekonomi,” tambahnya.
Tak hanya Li, anak muda lain yang merasa tertekan dengan tuntutan pekerjaan tinggi seperti bekerja 996 minggu (jam 9 pagi hingga jam 9 malam, selama enam hari dalam seminggu) juga memutuskan meninggalkan pekerjaan bergengsi mereka dan mulai berganti karier menjadi pekerja manual dan karyawan kerah biru. (*)