Elon Musk Akhirnya Batal Beli Twitter, Ini Alasannya
Yunike Purnama - Senin, 11 Juli 2022 05:57BANDARLAMPUNG - Elon Musk akhirnya membuat keputusan mengejutkan dengan membatalkan pembelian Twitter senilai 44 miliar dollar AS.
Atas keputusan Musk tersebut, karyawan Twitter mengaku khawatir. Mereka khawatir akan berdampak pada pekerjaan, gaji, dan kemampuan mereka untuk bekerja dari jarak jauh.
Selain itu, banyak yang menyatakan skeptis tentang rencana CEO Tesla dan SpaceX itu untuk melonggarkan moderasi konten.
Beberapa karyawan menyatakan ketidakpercayaan dan kelelahan yang disampaikan dengan mengunggah meme di Twitter, di antaranya seperti naik rollercoaster menanggapi perpisahan itu.
Sebelumnya, Elon Musk telah setuju untuk membeli Twitter pada 25 April 2022. Namun kemudian Musk menunda pembelian tersebut karena menemukan beberapa masalah baik dalam kesepakatan maupun akibat akun palsu alias bot spam yang ada di Twitter.
- Tak Hanya BBM, Harga LPG Non Subsidi Juga Naik
- Pertamina Umumkan Harga BBM Nonsubsidi Naik, Ini Daftar Harganya di Pulau Sumatera
- Idul Adha 1443 H/2022 PTPN VII Kurban 8 Ekor Sapi dan 4 Ekor Kambing
Permasalahan apa saja yang menyebabkan bos Tesla itu mengakhiri kesepakatan dengan Twitter? Berikut rangkumannya dilansir dari berbagai sumber:
1. Twitter membuat pernyataan palsu?
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pengacara dari Elon Musk, Twitter tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan saat memasuki Merger Agreement.
Kesepakatan yang dilakukan antara dua pihak tersebut menyebutkan adanya biaya perpisahan senilai 1 miliar dollar AS, jumlah tersebut harus dibayar oleh Musk jika kesepakatan tersebut tidak tercapai.
2. Pihak Twitter desak Musk lanjutkan perjanjian
Sebelumnya, pengajuan dari tim hukum Musk tampaknya menunjukkan bahwa miliarder tersebut menganggap perjanjian tersebut tidaklah valid. Namun, pihak Twitter sendiri mengatakan bahwa pihaknya menganggap perjanjian tersebut masih berlaku dan perusahaan media sosial akan mendesak Musk untuk melanjutkannya.
"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," kata Bret Taylor, ketua Twitter seperti dikutip dari The Independent, Inggris pada Sabtu, 9 Juli 2022.
3. Twitter sembunyikan data Bot?
Musk sempat berulang kali mengatakan bahwa eksekutif Twitter menyembunyikan data bot di platform. Tidak hanya data bot, Musk juga menyebut pihak Twitter juga menyembunyikan akun spam di platform tersebut.
Sebelumnya, pihak Twitter menyebut bahwa perusahaannya hanya memiliki kurang dari lima persen akun bot dari pengguna aktifnya. Namun, Musk tidak memercayai angka yang disebutkan oleh Twitter.
4. Musk lakukan penyelidikan
Berkaitan dengan jumlah presentase yang disebutkan oleh Twitter, Musk tidak langsung memercayainya. Kabarnya, sudah hampir dua bulan Musk telah mencari data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen terhadap prevalensi akun palsu atau spam di Twitter.
5. Musk merasa diabaikan
Pengacara Musk menyebut bahwa pihaknya telah meminta informasi secara terperinci tentang bagaimana Twitter menemukan akun spam dan akun palsu, dan menangguhkannya.
Dari seluruh laporan yang ada, semuanya berfokus pada masalah-masalah dengan akun palsu dan spam.
Namun, disebutkan juga bahwa Twitter telah mengubah bisnisnya secara signifikan sejak Musk membuat tawaran untuk membelinya, merujuk pada pemecatan sejumlah karyawan tingkat tinggi dalam beberapa pekan terakhir. (*)