El Nino Diproyeksi Berlanjut hingga 2024
Yunike Purnama - Sabtu, 13 Mei 2023 11:45JAKARTA - Peluang terjadinya peristiwa pemanasan laut yang dikenal sebagai El Nino terjadi tahun ini sekarang lebih dari 90%. Fenomena ni kemungkinan akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang dan ada peluang akan bertahan hingga 2024 serta berdampak luas.
El Nino, yang berarti "anak kecil" dalam bahasa Spanyol, adalah peristiwa iklim besar yang disebabkan oleh perubahan arus laut di Samudera Pasifik. Peristiwa pemanasan ini cukup kuat untuk memicu perubahan besar dalam pola cuaca global dan berdampak serius pada ekosistem laut. Terutama jika digabungkan dengan efek perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Sabtu, 13 Mei 2023
- Raih IPK Sempurna 4,00, Inilah Lima Lulusan Prodi Magister Manajemen IIB Darmajaya
- Lampung Begawi 2023 Sinergi Pemulihan Ekonomi dan Dorong UMKM Produktif
El Nino, bersama dengan mitranya La Nina, atau "gadis kecil" peristiwa pendinginan yang dipicu oleh perubahan pada sistem arus laut yang sama membentuk siklus El Nino- Southern Oscillation (ENSO).
Para ahli menduga bahwa peristiwa El Nino mungkin akan terjadi untuk beberapa waktu. Dan pada tanggal 3 Mei, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan ada 60% kemungkinan akan dimulai antara Mei dan Juli.
Tetapi pada 11 Mei, National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) mengeluarkan ramalannya sendiri, yang menyatakan bahwa El Nino hampir pasti akan dimulai pada periode yang sama. Badan tersebut juga mengatakan ada 90% kemungkinan El Nino akan bertahan hingga 2024.
"Perhatikan mata Anda pada daerah tropis, dan jangan berkedip," kata Nathaniel Johnson, seorang ahli meteorologi di Laboratorium Dinamika Fluida Geofisika NOAA, menulis dalam posting blog NOAA Jumat 12 Mei 2023. "Kondisi berkembang dengan cepat!"
Siklus ENSO terutama terkait dengan angin pasat di Samudera Pasifik yang bertiup ke arah barat sepanjang ekuator. Biasanya, ini meniupkan air permukaan yang lebih hangat dari Amerika Selatan ke Asia, yang pada gilirannya digantikan oleh air laut dalam yang lebih dingin dalam proses yang dikenal sebagai upwelling. (*)