Ditetapkan Jadi KLB oleh WHO, Ini Gejala Hepatitis Akut Misterius
Yunike Purnama - Rabu, 04 Mei 2022 05:35BANDARLAMPUNG - Hepatitis akut misterius menyerang anak-anak. Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari hepatitis yang menyerang anak-anak itu.
Namun penyakit ini sudah memakan banyak korban dari berbagai negara.
Karenanya, hepatitis akut ini secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia WHO.
- Pengguna Jalan Tol Wajib Kenali Istilah Berikut!
- IIB Darmajaya Tetap Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Selama Libur Lebaran
- Hardiknas, Pendidikan untuk Bangun Identitas, Karakter, dan Martabat Bangsa
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus ini terus bertambah, dimana tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT meminta agar seluruh Organisasi Profesi Medis dibawah IDI, seluruh dokter dan tenaga Kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas Kesehatan tingkat pertama yakni Puskesmas, Posyandu, Klinik praktek mandiri, serta dokter praktek perorangan juga mewaspadai setiap gejala Hepatitis pada anak dan dewasa.
Dikutip dari siaran pers dari PB IDI DAN PP IDAI, hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki beberapa gejala seperti:
Sementara dari pemeriksaan Laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E.
Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus.
Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut.
- 673 Warga Binaan LP Narkotika Bandar Lampung Terima Remisi Lebaran
- Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Saat Libur Hari Raya
- Puncak Arus Mudik Terjadi pada H-2 Idulfitri
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau orangtua menjaga kebersihan anak-anak:
Agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati,
• Agar mencegah infeksi dengan:
• Mencuci tangan
• Meminum air bersih yang matang
• Makan makanan yang bersih dan matang penuh
• Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya
• Menggunakan alat makan sendiri-sendiri
• Memakai masker dan menjaga jarak
• Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. (*)