Diprediksi 123,8 Juta Orang Mudik, Pelindo Siapkan 63 Terminal Penumpang
Yunike Purnama - Kamis, 06 April 2023 05:27JAKARTA - Menyambut proyeksi jumlah pemudik yang mencapai 123,8 juta orang pada Lebaran 2023, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengoperasikan 63 Terminal Penumpang dan roro.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, Pelindo berkoordinasi koordinasi dengan instansi kepelabuhanan terkait pemeriksaan persyaratan perjalanan penumpang, peningkatan informasi terkait jadwal kapal pada calon penumpang, dan juga didukung dengan Posko Bersama tahun 2023.
“Pada 2022, Pelindo melayani sebanyak 1,6 juta penumpang yang menggunakan moda angkutan laut untuk mudik. Jumlah tersebut diprediksi akan mengalami pelonjakan di tahun ini," kata Arif dikutip Rabu 5 April 2023.
- Pemegang Saham Rombak Susunan Direksi Jasa Raharja
- Garda Medika Raih Marketeers OMNI Brands of The Year 2023
- Bank Bjb Bagikan Dividen Rp 1,1 Triliun ke Pemegang Saham
Arif juga menambahkan bahwa kesiapan sarana dan prasarana tidak hanya dilakukan pada Terminal-Terminal Penumpang dengan trafik penumpang tinggi seperti di Tanjung Pinang, Tanjung Perak, Tanjung Balai Karimun, Makassar, dan Balikpapan. Tetapi juga di seluruh terminal penumpang lainnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub terdapat peningkatan potensi perjalanan mudik pada perjalanan domestik menjadi sebesar 45,8% atau sebanyak 123,8 juta orang. Angka tersebut naik dibandingkan potensi tahun sebelumnya sebesar 31,6% atau sebanyak 85,5 juta orang.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, Pelindo juga menyiapkan fasilitas tambahan untuk melengkapi fasilitas dasar yang tersedia selama periode mudik lebaran 2023. Antara lain, tenda dan kursi untuk ruang tunggu penumpang tambahan, sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang toilet portable, tambahan tenaga pengamanan BKO.
Selain itu, Pelindo kembali membuka Pelabuhan Ciwandan di Banten dan Pelabuhan Panjang di Lampung untuk dapat melayani rute kapal penyeberangan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi Pemerintah dalam mengurangi kepadatan antrian pada rute penyeberangan Merak – Bakaheuni.
Semua biaya kepelabuhanan mulai dari Jasa Pandu, Tunda, Tambat dan biaya bongkar muat kendaraan pada rute ini dibebaskan. Dengan demikian, diharapkan manfaat dan dampaknya dapat dirasakan secara optimal oleh pihak pelayaran dan masyarakat. Rencananya rute dari dua pelabuhan tersebut untuk kapal-kapal penyeberangan akan dibuka mulai H-7 atau menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.(*)