DAMAR Mengikuti Diskusi Kritis PERMAMPU Peringati Harganas 2025
Yunike Purnama - Kamis, 26 Juni 2025 10:37
BANDARLAMPUNG - Sebagai rangkaian bentuk Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni, PERMAMPU menggelar zoom diskusi kritis 'Membangun Empati Intergenerasi di Keluarga' pada Rabu, 25 Juni 2025.
Kegiatan berlangsung secara hybird pada 8 provinsi anggota PERMAMPU termasuk Perkumpulan DAMAR dengan mengahadirkan narasumber dari Nani Zulminarni Direktur Ashoka, Penggagas GAHARU) untuk berbicara mengenai Empati dan Komunikasi intergenerasional serta antar posisi & kemampuan (ability) dalam keluarga.

Koordinator PERMAMPU Dina Lumban Tobing mengatakan, Untuk mencapai tujuan keluarga yang saling empatik, penting untuk memperkuat keterampilan komunikasi interpersonal, memahami antar anggota keluarga dan juga memperhatikan kebutuhan setiap anggota keluarga.
Hal ini agar dapat mengenali dan mengelola emosi, membangun hubungan yang kuat dan membangun rasa saling percaya, serta mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik. Harapannya dengan meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal, individu dapat lebih efektif berinteraksi dengan orang lain, terlepas dari perbedaan gender atau faktor lainnya.
"Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap 29 Juni yang merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga sebagai institusi terdekat kepada setiap orang dalam masyarakat,"ujarn Dina.
Sejak awal PERMAMPU juga meyakininya, dan secara khusus meresponsnya dengan pendekatan pendidikan keluarga, seperti menerbitkan Buku Pegangan Orangtua untuk Pendidikan Kesehatan Tubuh dan Reproduksi untuk Anak, serta membangun Keluarga Peduli HKSR.
Hingga pada tahun 2023 melalui dukungan program INKLUSI yang merupakan kemitraan Australia dan Indonesia menuju Masyarakat Inklusif, PERMAMPU mengembangkan pendekatan Gerakan Keluarga Pembaharu untuk pencegahan dan penanganan perkawinan <19 tahun.

Secara khusus tujuan mengembangkan Gerakan Keluarga Pembaharu adalah:
1. Membangun relasi antar anggota keluarga inti yang setara dengan tetap saling
menghargai dan empati, adil dan harmonis, berbasis hak (HAM, HAP, HAN, HKSR).
2. Menggerakkan keluarga-keluarga untuk membangun sebuah ekosistem/lingkungan yang memampukan anak-anak bertumbuh dan berkembang sebagai pelaku perubahan.
3. Mentransformasi nilai dan budaya patriarki yang cenderung mengabaikan suara anak dan perempuan dengan nilai kemanusiaan yang berkeadilan, setara, dan berbagi peran.
Saat ini, PERMAMPU telah mengidentifikasi 97 calon keluarga pembaharu dari 25 Kabupaten di 8 Provinsi pulau Sumatera.
Calon keluarga mulai dijangkau untuk berdiskusi kritis melalui kunjungan rumah atau pertemuan di tingkat kabupaten dll. Sebagian besar calon keluarga yang terlibat dalam diskusi kritis menunjukkan perubahan.
Ada yang mulai terbuka dan mau dilibatkan dalam diskusi, mulai membangun komunikasi di keluarga, berbagi peran dalam rumah tangga dan paling menonjol yaitu mulai menyampaikan ceramah di acara nasehat perkawinan. Untuk itu, dalam momentum perayaan keluarga tahun ini PERMAMPU ingin merefleksikan dan memperkuat kembali pentingnya empati dalam keluarga sebagai upaya pendidikan kritis.
Adapun peserta dari perayaan ini diperkirakan berjumlah adalah, perwakilan 97 calon Keluarga Pembaharu dan ex Keluarga Peduli HKSR, perwakilan anggota istimewa CU (anak-anak, disabilitas) dan perempuan muda, perempuan lansia, pengurus CU dari seluruh kabupaten dampingan, kader CU dan OSS&L, kader perempuan potensial, pengurus FKPAR Provinsi dan Sumatera, personel PERMAMPU. (*)