Dalami Ilmu Bedah Saraf Terkini, FK Unila Undang Profesor Ahmad Fereid

Chairil Anwar - Kamis, 10 Maret 2022 18:30
 Dalami Ilmu Bedah Saraf Terkini, FK Unila Undang Profesor Ahmad FereidFK Unila mengundang spesialis bedah saraf Prof. Ahmad Fareid untuk mengulas ilmu bedah saraf terkini di era pandemi Covid-19 dalam sebuah webinar yang berlangsung pada Kamis, 10 Maret 2022. (sumber: Humas Unila)

BANDAR LAMPUNG — Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) mengundang spesialis bedah saraf Prof. Ahmad Fareid untuk mengulas ilmu bedah saraf terkini di era pandemi Covid-19 dalam sebuah webinar yang berlangsung pada Kamis, 10 Maret 2022. 

Untuk diketahui, Prof. Dr. dr. Ahmad Fareid, Sp.B.A.(K)., Ph.D., F.I.C.S., merupakan ilmuwan sekaligus klinisi ilmu bedah saraf dan neurosains dari FK Unpad–RSHS, Bandung. Ia meraih gelar Ph.D. dari Gunma University, Jepang, dan melanjutkan postdoctoral dari Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) di universitas yang sama. Ia juga merupakan putra daerah asal Kotabumi, Lampung Utara.

“Seminar ini sangat menarik karena menghadirkan putra daerah asal Lampung. Pada tahun 2010, beliau cukup tenar karena mengenalkan metode tempel jaringan saraf di Indonesia,” ujar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes.

Selain mengenalkan teknik bedah saraf terkini di era pandemi, lanjut Asep Sukohar, seminar itu membuka peluang pengembangan FK Unila ke depan, salah satunya membangun program studi bedah saraf.

Pada bagian lain, Dekan FK Unila Prof. Dr. Dyah Wulan Sumekar R.W., S.K.M., M.Kes. menjelaskan webinar ini merupakan sarana penunjang pengembangan ilmu pengetahuan kedokteran yang diharapkan dapat dimanfaatkan para mahasiswa kedokteran, dokter umum, dan dokter spesialis guna tetap update terhadap perkembangan ilmiah terbaru.

“Ini berguna untuk menjaga wawasan ilmiah sekaligus meningkatkan kompetensi baik dalam konsep epidemiologi, patofisiologi, diagnosis terapi, dan preferensi berbagai penyakit,” kata dia.

Adapun pemilihan tema Neurotrauma Management at Pandemic Covid-19, menurutnya, karena kasus keadilan dan angka populasi kasus di Indonesia cukup tinggi. Hal ini juga menjadi isu nasional yang strategis untuk diikuti dan dikembangkan.

Narasumber lainnya pada webinar hari ini menghadirkan dr. Muhamad Yunus, Sp.B.S. dan dr. Bambang Eko Subekti, Sp., An., K.N.A. Kegiatan turut dihadiri perwakilan RSUD Abdul Moeloek, para wakil dekan, ketua prodi, dan dosen di lingkungan Unila. (RIL) 

Editor: Chairil Anwar
Chairil Anwar

Chairil Anwar

Lihat semua artikel

RELATED NEWS