Daftar 10 Tambang Tembaga Terbesar di Dunia, Ada Grasberg Milik Freeport
Chairil Anwar - Sabtu, 16 Oktober 2021 11:21JAKARTA – Tembaga adalah salah satu logam yang sulit dan mahal untuk ditambang. Ini pula yang membuat mayoritas pertambangan tembaga di seluruh dunia berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau dimiliki perusahaan tambang besar seperti Freeport-McMoran dan BHP.
Ciile dan Peru menjadi dua negara dengan produksi tembaga terbesar di dunia. 10 dari 15 tambang yang ada di dalam daftar ini berlokasi di kedua negara tersebut. Tambang Grasberg di Papua menjadi tambang dengan cadangan tembaga terbesar kedua di dunia.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru meresmikan smelter Freeport yang mampu mengolah 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga. Tambang Grasberg milik Freeport sendiri mampu memproduksi 400 ribu metrik ton atau 23,5% dari kapasitas smelter tersebut.
Mengutip Statista per 2020, 10 tambang tembaga ini memproduksi 5,7 juta metrik ton tembaga setiap tahunnya. Jumlah tersebut mencakup sekitar 24% dari total kapasitas produksi tembaga tahunan dunia yang mencapai 24 juta metrik ton.
Berikut adalah daftar 10 tambang tembaga dengan kapasitas produksi terbesar di dunia menurut Statista:
1. Tambang Escondida (Cile)
Tambang Escondida di Cile ini memproduksi 1,4 juta metrik ton tembaga setiap tahunnya. Tambang yang terletak di padang pasir Atacama ini dimiliki oleh BHP (57,5%), Rio Tinto Corp. (30%), dan Japan Escodida (12,5%).
Pada 2012, tambang raksasa ini memproduksi sekitar 5% dari total tembaga yang diproduksi di dunia. Emas dan perak juga diproduksi sebagai turunan tembaga di sini.
2. Tambang Collahuasi (Cile)
Tambang Collahuasi menjadi tambang terbesar kedua dengan produksi 610 ribu metrik ton setiap tahunnya. Tambang ini dimiliki konsorsium yang terdiri dari Anglo American (44%), Glencore (44%), Mitsui (8,4%), dan JX Holdings (3,6%). Tambang Collahuasi memproduksi konsentrat tembaga dan katoda serta konsentrat molybdenum.
3. Tambang Buenavista del Cobre (Mexico)
Tambang Buenavista del Cobre memiliki kapasitas produksi 525 ribu metrik ton tembaga tiap tahunnya. Tambang ini dulunya bernama Cananea dan terletak di Sonora, Meksiko. Tambang ini dimiliki oleh konglomerat pertambangan Mexico, Grupo Mexico.
4. Morenci (Amerika Serikat)
Tambang Morenci di Amerika Serikat memiliki kapasitas sebesar 520 ribu metrik ton per tahun. Tambang yang terletak di Arizona ini dioperasikan dan dimiliki oleh Freeport McMoran (72%) dan afiliasi Sumitomo Corporation (28%). Morenci mulai beroperasi sejak 1872 dan sudah melakukan penambangan bawah tanah pada 1881.
5. Cerro Verde II (Peru)
Tambang Cerro Verde II memiliki kapasitas produksi 500 ribu metrik ton per tahun. Tambang yang beroperasi sejak 1976 ini mayoritas dimiliki Freeport McMoran (54%). Pemilik saham lain termasuk SMM Cerro Verde Belanda, anak usaha Sumitomo Metal (21%), Compania de Minas Buenaventura (19,58%), dan dimiliki publik lewat Bursa Saham Lima (5,86%).
6. Antamina (Peru)
Tambang Antamina mampu memproduksi 450 ribu metrik ton tembaga. Selain tembaga, tambang ini juga memproduksi bijih perak dan seng. Tambang ini dimiliki patungan antara BHP (33,75%), Glencore (33,75%), Teck (22,5%), dan Mitsubishi Corp. (10%).
7. Polar Division (Rusia)
Tambang Polar Division memiliki kapasitas produksi 450 ribu metrik ton tembaga dan menjadi penghasil tembaga terbesar di Rusia. Tambang ini dimiliki oleh Norilsk Nickel yang juga memiliki pertambangan tembaga dan nikel lain. Polar Division awalnya memproduksi nikel dan memproduksi logam lain seperti kobalt, emas, perak, platinum, dan tembaga.
8. Las Bambas (Peru)
Tambang Las Bambas tercatat memiliki produksi tembaga sebesar 430 ribu metrik ton. Tambang ini dimiliki oleh MMG (62,5%), Guoxin International Investment Corporation Limited (22,5%), dan CITIC Metal Company (15%).
9. Grasberg (Indonesia)
Tambang Grasberg memiliki kapasitas 400 ribu metrik ton. Tambang ini memiliki cadangan tembaga terbesar kedua di dunia dan cadangan emas terbesar di dunia. Grasberg dimiliki oleh PT Freeport Indonesia yang 51% sahamnya dimiliki pemerintah lewat Mining Industry Indonesia (MIND ID) dan Freeport McMoran sisanya 49%.
10. El Teniente (Cile)
Tambang El Teniente mampu memproduksi 399 ribu metrik ton dan merupakan tambang bawah tanah terbesar di dunia. Tambang ini dimiliki oleh BUMN tambang Cile, Codelco, yang menguasai 51% dari keseluruhan saham. Sebelumnya, tambang ini dikuasai oleh anak usaha Rio Tinto. (*)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Reza Pahlevi pada 15 Oct 2021