Daftar 10 Perusahaan Otomotif Terbesar Berdasarkan Laba

Eva Pardiana - Rabu, 25 Desember 2024 09:01
Daftar 10 Perusahaan Otomotif Terbesar Berdasarkan LabaPengunjung melihat mobil Aion Hyptecht disela Talk Show Aion Technology With Expert di booth Aion dalam Pameran otomotif GIIAS 2024 di ICE BSD Tangerang Banten, 23 Juli 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (sumber: trenasia.com)

JAKARTA – Industri otomotif global didominasi oleh beberapa perusahaan besar yang terus bersaing untuk mempertahankan posisi mereka di pasar. 

Berdasarkan laba yang tercatat pada tahun 2023, berikut adalah 10 perusahaan otomotif terbesar dunia yang mencatatkan pendapatan luar biasa, memimpin inovasi, dan memperkenalkan berbagai teknologi canggih, termasuk kendaraan listrik dan sistem otomatisasi.

Toyota

Pada tahun fiskal 2023, Toyota Motor Corp. mencatatkan laba bersih sebesar US$31,82 miliar atau sekitar Rp515,5 triliun. Toyota berada di posisi pertama dengan total penjualan sebanyak 10,3 juta kendaraan pada tahun 2023. Merek ikonik seperti Corolla, Camry, Prius, dan Lexus menjadi pendorong dominasi Toyota di pasar global. Perusahaan asal Jepang ini juga berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dan teknologi hybrid, memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri otomotif.

Volkswagen

Volkswagen mencatatkan pendapatan sebesar USUS$284,34 miliar (Rp4.604,31 triliun) dan keuntungan sebesar US$19,76 miliar (Rp320,83 triliun). Keberhasilan ini didorong oleh merek-merek terkenal seperti Porsche, Audi, Tiguan, dan Jetta. 

Stellantis

Stellantis merupakan perusahaan hasil merger antara Fiat Chrysler dan PSA Group. Pabrikan ini menduduki posisi ketiga dengan pendapatan sebesar US$181,58 miliar (Rp2.940,26 triliun) dan keuntungan US$16,97 miliar (Rp274,58 triliun). Merek-merek terkemuka seperti Jeep, Peugeot, Chrysler, dan Dodge berada di bawah payung Stellantis. 

Mercedes-Benz

Mercedes-Benz memperoleh pendapatan US$156,23 miliar (Rp2.529,94 triliun) dan keuntungan US$25,64 miliar (Rp415,38 triliun). Pabrikan Mercedes selama ini dikenal dengan fokusnya pada produk kendaraan mewah. Mercedes-Benz terus memperkuat posisinya di pasar dengan mengelola merek-merek seperti Mercedes-Benz, FUSO, dan Western Star. Produk-produk Mercedes menjadikannya salah satu pemimpin di segmen kendaraan premium.

Ford 

Ford mencatatkan pendapatan sebesar US$151,74 miliar (Rp2.459,81 triliun) dan keuntungan sebesar US$9,01 miliar (Rp146,52 triliun), dengan merek ikonik seperti Mustang dan F-150. Ford terus berinovasi dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi otomatisasi, menjadikannya salah satu pemain yang patut diperhitungkan dalam industri otomotif.

General Motors (GM)

General Motors (GM) memperoleh pendapatan sebesar US$147,21 miliar (Rp2.384,80 triliun) dan keuntungan sebesar US$9,68 miliar (Rp156,57 triliun). Saat ini GM masih memimpin pasar Amerika Utara dengan merek-merek seperti GMC, Chevrolet, dan Cadillac.

Honda

Dengan pendapatan US$126,17 miliar (Rp2.046,14 triliun) dan keuntungan US$5,29 miliar (Rp85,87 triliun), Honda menjadi pemain besar di pasar global. Dikenal dengan model seperti Civic, Accord, dan Acura, Honda kini mulai beralih mengembangkan kendaraan listrik dan mengurangi emisi karbon.

Tesla

Tesla selama ini dikenal dengan produk kendaraan listrik, pabrikan asal Amerika Serikat ini mencatatkan pendapatan sebesar US$74,86 miliar (Rp1.214,57 triliun) dan keuntungan US$11,19 miliar (Rp181,27 triliun). Lewat pengembangan model-model mobil listrik seperti Model 3 dan Model Y, Tesla terus berinovasi dalam kendaraan listrik, berperan besar dalam transisi menuju mobilitas hijau, dan memperkuat posisi perusahaan sebagai pionir di industri otomotif.

Nissan

Walaupun sempat menghadapi tantangan finansial, Nissan tetap mempertahankan posisinya di pasar global dengan pendapatan mencapai US$73,73 miliar (Rp1.194,63 triliun) dan keuntungan sebesar US$0,9 miliar (Rp14,58 triliun). 

BYD

BYD merupakan pabrikan asal China yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dan energi terbarukan. Pabrikan ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$51,37 miliar (Rp832,79 triliun) dan keuntungan senilai US$1,48 miliar (Rp23,98 triliun). Perusahaan ini mengalami perkembangan pesat dan telah menjadi salah satu pemimpin dalam industri kendaraan listrik, dengan kontribusi besar terhadap teknologi baterai dan mobil listrik, yang semakin memperkuat posisi mereka di pasar global. (TA)

RELATED NEWS