CSR Pertamina Foundation Fokus Rehabilitasi dan Pengembangan EBT Gandeng UGM
Yunike Purnama - Jumat, 30 Juni 2023 09:52JOGJAKARTA -Menjaga dan melestarikan hutan menjadi tanggung jawab semua warga negara Indonesia. PT Pertamina dan Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dalam kegiatan penyerapan karbon dan pengembangan energi baru terbarukan.
Pertamina Foundation melakukan tanggung jawabnya merehabilitasi hutan bersama Fakultas Kehutanan UGM, melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Rehabilitasi hutan ini dinamai "Hutan Pertamina UGM" dengan optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan lahan di kawasan hutan tujuan khusus (KHDTK) UGM untuk pengembangan EBT dan serapan karbon.
Kegiatan ini dijalankan dalam rentang 2022-2024 dengan target luasan 3.000 hektare yang secara administrasi ada di Kabupaten Blora dan Ngawi.
- Lampung Masuk 10 Besar Penyaluran Dana Pinjol Terbanyak di Indonesia
- Cobain Ya! 5 Kebiasaan Sederhana agar Punya Kecerdasan di Atas Rata-Rata
- Menakar Seberapa Jauh Upaya Pemerintah dalam Penerapan ESG
Kegiatan ini diproyeksikan dapat berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, pengelolaan hutan lestari, peningkatan serapan karbon dan pengembangan EBT, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Dengan demikian, aktivitas yang dicanangkan Pertamina bersama UGM ini merupakan penerapan atas nilai-nilai lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).
Untuk memperkuat kerja sama, jajaran dewan pembina, dewan pengawas, dewan pengurus Pertamina Foundation, rektorat Universitas Pertamina dan Fakultas Kehutanan UGM melaksanakan aksi "Nandur Bareng untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon" di arboretum Fakultas Kehutanan UGM.
Dalam kegiatan rehabilitasi hutan ini, pohon yang ditanam adalah nyamplung dan kepuh yang merupakan salah satu jenis tanaman yang berpotensi dalam penyerapan karbon dan menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi EBT biodiesel.
Selain itu, ada juga tanaman Shorea Selanica atau Meranti Merah yang merupakan jenis tanaman yang berpotensi menjadi penyimpan karbon dan menjaga kelestarian hutan hujan tropis di Indonesia.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina dan Dewan Pembina Pertamina Foundation Erry Sugiharto mengatakan bahwa keberadaan hutan memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan EBT.
Melalui Pertamina Foundation, perseroan berperan akitf dalam pengembangan bioenergi melalui kegiatan kolaborasi untuk rehabilitasi hutan ini.
- Sanofi Consumer Healthcare Luncurkan PharmAcademy
- Empat Kelompok Usaha Mahasiswa IIB Darmajaya Lolos P2MW 2023 Kemdikbudristek RI
- Kapal Selam Titan Meledak, Korban 5 Penumpang Tewas
"Di samping itu, pembangunan hutan energi merupakan wujud komitmen Pertamina untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi atau net zero emission 2060. Di sisi lain, kegiatan pembangunan hutan energi yang akan dibangun di KHDTK UGM juga akan mendorong keterlibatan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan-kegiatan agroforestri dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Erry.
Wakil dekan Fakultas Kehutanan UGM Widiyatno mengatakan, aksi nandur yang diinisiasi Pertamina memiliki visi yang sejalan dengan Fakultas Kehutanan UGM sehingga kolaborasi ini pun bisa dilaksanakan.
"Aksi yang dilakukan Pertamina dan UGM sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM dalam mengembangkan KHDTK UGM untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian hutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.(*)