China Timbun Minyak Murah Rusia
Yunike Purnama - Kamis, 27 Juli 2023 23:50BEIJING - Untuk meningkatkan cadangan minyaknya, China menimbun persediaan minyak mentah secara besar besaran. Negara ini diperkirakan telah menambahkan sekitar 2,1 juta barel minyak mentah per hari (bpd) ke dalam cadangan strategisnya, dibandingkan dengan 1,77 juta bpd yang ditambahkan pada bulan Mei.
China tidak secara resmi melaporkan inventaris minyak yang disimpan di dalam negeri, sekitar 2,1 juta barel minyak per hari dari total pasokan minyak mentah yang tersedia tidak diproses menjadi minyak siap pakai. Selisih angka yang sangat besar menandakan China sedang mengisi cadangan minyak mentahnya.
China memanfaatkan harga minyak mentah Rusia yang dijual murah sebagai solusi yang saling menguntungkan, di tengah sanksi ekonomi barat yang dijatuhkan pada Rusia. Upaya China untuk meningkatkan impor minyak mentah dari Rusia menunjukkan strategi dalam memanfaatkan harga yang lebih terjangkau yang ditawarkan oleh Rusia di pasar minyak global. China menyadari bahwa cadangan minyak mentah yang cukup dan stabil sangat penting untuk menjamin pasokan energi dan kestabilan ekonomi negara.
- Menjangkau Wilayah Terpencil, Peran Bank Mandiri dalam Penyaluran Bantuan
- Kepala LLDikti Wilayah II Serahkan SK Lektor Kepala kepada Dua Dosen IIB Darmajaya
- Humpuss Intermoda serta Padoma Global Neo Energi Tekan Nota Kesepahaman untuk Layanan Transportasi LNG dari Papua
Dilanir Oilprice.com, Rabu, 29 Juli Data dari Administrasi Umum Bea Cukai China yang mengungkapkan bahwa China mencatat rekor impor minyak mentah Rusia, dengan rata-rata sekitar 2,56 juta barel per hari. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 44% dibandingkan dengan juni tahun lalu.
Meskipun China menghadapi tantangan ekonomi, negara ini terus menunjukkan komitmen untuk memperkuat persediaan minyak mentahnya dengan meningkatkan volume impor. Data yang dirilis menunjukkan bahwa selama paruh pertama tahun 2023, impor minyak mentah Rusia mencapai rata-rata 2,13 juta barel per hari. Kenaikan volume impor minyak mentah dari Rusia ini telah membantu negara tersebut menggantikan Arab Saudi sebagai pemasok utama bagi impor minyak mentah dunia sepanjang tahun ini.
Sebagai mitra dalam OPEC+, Arab Saudi, yang rata-rata mengekspor sekitar 1,88 juta barel per hari antara Januari dan Juni, harus menghadapi persaingan ketat dari Rusia. Penurunan volume ekspor Arab Saudi telah membuka peluang bagi Rusia untuk memperluas pangsa pasarnya di pasar minyak dunia.
Sebagai salah satu pemain kunci di pasar minyak dunia, langkah-langkah China dan Rusia dalam meningkatkan kerjasama energi dan perdagangan dapat memiliki dampak signifikan terhadap dinamika global di sektor energi dan ekonomi. Selain itu, persaingan yang semakin ketat antara produsen minyak utama juga akan terus menjadi sorotan bagi pasar energi global.(*)