JAKARTA - Sejak didirikan pada 2021 hingga 5 April 2023, PT Buku Usaha Digital (BukuWarung) telah membuka akses pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan total nilai Rp433,9 miliar.

VP Strategic Partnership, Compliance, and Legal BukuWarung Romy Williams mengatakan bahwa eskalasi transaksi yang dicapai pihaknya merupakan hasil dari dukungan dan kontribusi yang tak ternilai dari para pengguna.

Sejak 2021, BukuWarung telah bekerja sama dengan mitra-mitra yang telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai fintech peer-to-peer lending untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan solusi permodalan bagi UMKM.

• BTN Bidik Penyaluran KPR Subsidi 171.200 Unit pada 2023
• Pembatasan Operasional Angkutan Barang Diperpanjang Hingga 28 April 2023
• Puncak Arus Balik Mudik, 1 Juta Orang Gunakan Angkutan Umum

Melalui pencatatan transaksi digital di aplikasi BukuWarung, UMKM akan mendapatkan kerangka penilaian pinjaman yang nantinya diteruskan kepada pihak fintech peer-to-peer lending untuk diolah dalam scoring grade dan juga melalui validasi data dan cek lapangan.

"Di BukuWarung, kami membangun komunitas untuk tumbuh bersama dengan para pengguna kami dan berkomitmen untuk tetap teguh dalam menyediakan akses pembiayaan digital guna mendorong inklusi keuangan bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia," ujar Romy dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 27 April 2023.

Salah satu pengguna BukuWarung bernama Ike, menuturkan cerita kepada BukuWarung mengenai manfaat yang dirasakan dari solusi permodalan yang membuatnya berhasil melakukan ekspansi usaha dengan membuka toko konter pulsa.

Dengan membuka toko baru, Ike pun merasakan produktivitas bisnisnya meningkat dari sekitar 1.000 transaksi perbulan menjadi 1.500 transaksi dengan rata-rata nilai transaksi sebesar Rp5 juta perbulan.

Sebagai pelaku UMKM, kita harus mau belajar untuk bisa naik kelas. Impian saya adalah membuka satu toko konter pulsa lagi karena permintaan dari pelanggan sudah banyak," kata Ike melalui keterangan yang sama.

Peningkatan produktivitas ini pun dialami oleh pengguna-pengguna BukuWarung lainnya. Dari 100 pedagang yang mengajukan pinjaman, mereka mencatat rata-rata pertumbuhan transaksi sebesar 140,34% atau naik 2,4 kali lipat dalam jangka waktu tiga bulan setelah mereka mencairkan pinjaman. (*)