Berikut 7 Bank Cetak Laba Tertinggi di Indonesia Pada Kuartal I 2023

Yunike Purnama - Selasa, 02 Mei 2023 15:20
Berikut 7 Bank Cetak Laba Tertinggi di Indonesia Pada Kuartal I 2023Pada kuartal I-2023, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk (bbri) membukukan laba bersih sebesar rp15,56 triliun dengan pertumbuhan 27,4% secara year-on-year (yoy). (sumber: Panji Asmoro/TrenAsia )

JAKARTA - Sejumlah bank telah melaporkan hasil kinerja keuangan pada kuartal I 2023. Terdapat tujuh bank besar yang mampu mencetak kinerja yang cemerlang sehingga sukses mencatatkan pertumbuhan laba tertinggi di Indonesia.

Berikut 7 bank yang mengantongi laba tertinggi dalam tiga bulan pertama 2023:

1. Laba Bank BRI Rp 15,56 Triliun

Pada periode tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil mencetak laba bersih konsolidasi tertinggi senilai Rp 15,56 triliun, Nilai tersebut tumbuh 27,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, kenaikan laba tersebut diiringi dengan pertumbuhan asset menjadi Rp 1.822,97 triliun atau tumbuh 10,46% yoy.

"Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/5).

Di samping itu, lanjut Sunarso, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah.

Sunarso optimistis prospek dan kinerja industri perbankan khususnya BRI akan lebih baik pada tahun ini. BRI memproyeksi BRI kredit tumbuh di kisaran 10%-12% yang didukung oleh pertumbuhan pada segmen UMKM khususnya Mikro dan Ultra Mikro.

2. Laba Bank Mandiri Rp 12,6 Triliun

Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk  (BMRI) menjadi pencetak laba bersih terbesar ke-2 setelah BRI. Bank pelat merah ini berhasil mencetak laba bersih Rp 12,6 triliun, tumbuh 25,2% yoy pada kuartal I 2023.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi perusahaan yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

Hasilnya, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh 10,04% yoy mencapai Rp 1.908 triliun hingga Maret 2023. Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit mencapai sebesar 12,36% yoy secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun.

Darmawan menilai, peningkatan kredit perusahaan tentunya tidak terlepas dari semakin membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang solid.

“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” kata Darmawan dalam paparan kinerja kuartal I 2023, dikutip Selasa (2/5).

3. Laba Bank BCA Rp 11,5 Triliun

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menduduki posisi ke-3 sebagai bank dengan perolehan laba tertinggi. Hingga kuartal I 2023, BCA membukukan laba bersih Rp 11,5 triliun, naik tumbuh 43,0% yoy dalam tiga bulan pertama 2023.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

“Secara umum, kami belum menaikkan suku bunga kredit untuk senantiasa menyediakan suku bunga yang kompetitif di pasar serta mendorong pemulihan perekonomian. Menjelang perayaan Idul Fitri, kami melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat," ujarnya dalam paparan kinerja kuartal I 2023, dikutip Selasa (2/5).

4. Laba Bank BNI Rp 5,2 Triliun

Di posisi berikutnya, ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 31,8% yoy pada kuartal I 2023.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, pencapaian tersebut tak lepas dari upaya perseroan untuk terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas.

“Kami bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik yang tentunya akan membuat kami semakin optimis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/5).

6. Laba BSI Rp 1,46 Triliun

Adapun PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi pencetak laba bersih terbesar ke-6 yang mencapai Rp 1,46 triliun atau tumbuh 47,65% secara tahunan. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, peningkatan ini didukung oleh kesinambungan yang solid antara pendanaan dan pembiayaan.

"Kami secara berkesinambungan memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung momentum pertumbuhan positif ekonomi. Kami dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset,” terangnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/5).

Dari sisi pendanaan, BSI berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 269,26 triliun, tumbuh 12,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hery mengatakana, nilai tersebut didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp 43,53 triliun.

Sementara untuk pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan 20,15% yoy menjadi Rp 213,28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36%.

7. Laba Bank OCBC NISP Rp 1,3 Triliun

Di posisi ke-7 ada PT Bank OCBC NISP Tbk. yang berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada kuartal I 2023. Nilai tersebut tumbuh 65,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pertumbuhan laba bersih ini didorong antara lain oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 25,3% yoy dan penurunan pada beban cadangan kerugian sebesar 51,3% yoy.

“Di situasi perekonomian yang semakin membaik, kami konsisten menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan melangkah secara pruden ke depannya. Tahun ini kami optimis kondisi akan lebih kondusif sehingga ekonomi Indonesia akan bertumbuh," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/5).(*)
 

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS