Belajar Investasi dan Cuan di Pasar Modal! Yuuk Kuliah di Akuntansi IIB Darmajaya
Yunike Purnama - Minggu, 10 Maret 2024 12:08BANDARLAMPUNG – Himpunan Mahasiswa Prodi Akuntansi Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Sekolah Pasar Modal 2024 di Co Working Space Darmajaya Society Center (DSC) lantai II pada Kamis, (7/3/2024).
Sekolah Pasar Modal 2024 mengangkat tema “Investasi Saham: Peluang dan Tantangan bagi Generasi Z”. Adapun sebagai narasumber Executive Trainer Kantor Perwakilan BEI Lampung Dendy Faizal Amin dan Representative Officer PT Phintraco Sekuritas Juan Sha Sha Fitrah.
Ketua Prodi Akuntansi IIB Darmajaya Dedi Putra, S.E., M.S.Ak., yang diwakili Toni Nurhadianto, S.E., M.Si., mengucapkan terima kasih kepada pemateri hari ini. Terdapat narasumber yang kompeten dibidangnya seperti dari Phintraco Sekuritas yang memang sudah bekerjasama dalam jangka waktu lama. “Kita terdapat mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi, ada di semester VII. Nanti kalian akan merasakan kuliah TPAI. Nanti akan belajar terkait pasar modal,” ucap dia seperti dikutip dari https://darmajaya.ac.id.
Masih kata dia, terdapat survei beberapa lembaga keuangan dan perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dimana literasi dan inklusi keuangan masih rendah. “Salah satunya Pasar Modal. IIB Darmajaya selalu memberikan literasi dan sharing knowledge ke mahasiswa. Tapi permasalahannya ada di inklusinya,” ujarnya.
Toni menerangkan bahwa kebanyakan tidak mengetahui produknya di pasar modal. Mereka tahu tetapi tidak dengan inklusinya. “Disini kita akan belajar bijak dalam mengelola keuangan. Salah satunya pasar modal dan kalian anak Akuntansi. Jangan ngaku Akuntansi kalau tidak kenal dengan inklusi. Nanti akan belajar bersama dengan IDX Perwakilan Lampung dan Phintraco Securitas,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Umum Hima Akuntansi IIB Darmajaya, Lutvia mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan peserta yang telah hadir dan belajar bersama dalam upaya memahami dan mengenal pasar modal. “Untuk mempersiapkan diri dalam pengelolaan keuangan yang baik. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk berdiskusi dan sharing dalam meningkatkan pengetahuan kita di pasar modal,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Executive Trainer Kantor Perwakilan BEI Lampung Dendy Faizal Amin menerangkan bahwa instrumen dalam investasi banyak macamnya. Diantaranya dengan membeli emas, membeli property hingga memiliki kepemilikan saham. “Dari semua itu yang terjangkau dengan menabung saham yang harganya mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu termahal. Dengan membeli saham di pasar modal juga terhindar dari inflasi,” ucapnya.
Masih kata dia, bila menyimpan uang dari tahun 2010 dan sekarang nilainya menjadi berkurang. “Berbeda dengan saham yang tidak terkena inflasi dan dapat disimpan dalam jangka panjang. Seperti nilai saham BRI tahun 2010 dengan tahun sekarang berbeda. Dimana ketika pilihan untuk investasi di saham juga banyak mendapatkan keuntungan seperti capital gain dan dividen bila disimpan dalam waktu lama,” tuturnya.
Sementara, Juan Sha Sha Fitrah menuturkan bahwa investasi di pasar modal akan mempersiapkan diri untuk bebas finansial. “Ketika memiliki keinginan dapat dengan mudah kita capai dengan memiliki saham. Ketika mengetahui perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia dapat melihat laporan keuangannya untuk menjadi dasar berinvestasi,” ucapnya.
Juan Sha Sha Fitrah juga menjelaskan berinvestasi di pasar modal sejak muda dapat memiliki dana cadangan dan kebebasan finansial. “Untuk dapat bertransaksi ataupun memiliki saham di pasar modal dengan mendaftar pada sekuritas yang telah terdaftar pada pengawasan OJK. Phintraco Sekuritas memiliki fitur yang mudah untuk berinvestasi maupun membeli saham di pasar modal,” ujarnya.
Masih kata dia, hanya dengan 100K sudah dapat membuka rekening sekuritas. “Juga (100K) dapat membeli saham yang nilainya dibawah 100K. Seperti Garuda Indonesia dan lainnya,” imbuhnya.
Juan Sha Sha Fitrah mengajak agar mahasiswa Darmajaya dapat melek terhadap pasar modal. “Karena Generasi Milenial dan Z merupakan generasi yang melek terhadap teknologi tetapi juga harus melek terhadap keuangan. Dimana investasi sangat penting untuk menyiapkan masa depan,” tutupnya. (*)