Bank Indonesia Luncurkan White Paper Pengembangan Rupiah Digital
Yunike Purnama - Kamis, 01 Desember 2022 06:01JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan white paper pengembangan central bank digital currency (CBDC) atau rupiah digital.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nama proyek pengembangan rupiah digital ini adalah Proyek Garuda.
Hal ini sebagai tanda kesiapan Indonesia untuk menyusul negara-negara yang telah mengimplementasikan mata uang bank sentral.
- Raker SMSI Bandar Lampung Bahas Program Kerja Tahun 2023
- Tingkatkan Kemampuan Leadership PTPN VII Pelatihan Decision Making & Driving Execution
- Makin Mudah Jalani #LiveHappier Lifestyle, Re.juve Kini Hadir di Mal Boemi Kedaton
“Kami meluncurkan white paper rupiah digital atas izin Presiden Joko Widodo. Pengembangan rupiah digital sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia kami namakan Proyek Garuda,” ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 pada Rabu, 30 November 2022.
Adapun digital rupiah akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dari wholesale CBDC untuk penerbitan, pemusnahan, dan transfer antar bank.
Nantinya akan diperluas dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang, yang akhirnya pada integrasi wholesale Digital Rupiah dengan ritel Digital Rupiah secara end to end.
- Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana Pimpin Langsung Serahkan Bantuan Gempa Cianjur
- Lampung Tertingi Sementara Realisasi Belanja APBD Provinsi se-Indonesia TA 2022
- Vokraf Bantu Konten Kreator Makin Mahir Gunakan Aplikasi CapCut dan TikTok
Harapannya penerbitan akan menjadi katalisator pengembangan desain CBDC ke depan, agar penerapan dapat sesuai konteks dan karakteristik kebijakan.
Perry mengatakan manfaat CBDC mampu menjaga kedaulatan Rupiah di era digital, termasuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital serta membuka peluang inklusi keuangan yang lebih merata juga berkelanjutan. (*)