BAKN DPR RI Beri Apresiasi Positif Command Center Pupuk Indonesia, Cerminkan Pengawasan yang Akuntabel

Redaksi - Sabtu, 10 Mei 2025 15:16
BAKN DPR RI Beri Apresiasi Positif Command Center Pupuk Indonesia, Cerminkan Pengawasan yang AkuntabelBAKN DPR RI Beri Apresiasi Positif Command Center Pupuk Indonesia, Cerminkan Pengawasan yang Akuntabel (sumber: Pupuk Indonesia)

JAKARTA -  PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional, di antaranya dengan menjunjung tinggi akuntabilitas distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran, efisien dan sejalan dengan regulasi pemerintah. Komitmen ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi ketika menerima Kunjungan Kerja Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BAKN DPR RI) di Command Center Pupuk Indonesia yang berlokasi di Graha Phonska, Jakarta Pusat pada Jumat, 9 Mei 2025.

“Pupuk Indonesia menyadari pentingnya tata kelola distribusi pupuk yang akuntabel guna menjaga ketersediaan pupuk bagi petani dan penyaluran tepat waktu. Oleh karena itu, kami terus melakukan pengawasan distribusi digital berbasis real-time melalui Command Center, yang juga dapat menjadi bahan penelaahan secara berkala bagi BAKN DPR RI,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi saat menerima kunjungan BAKN DPR RI di Command Center Pupuk Indonesia, Jumat, 9 Mei 2025.

Keberadaan Command Center ini memungkinkan Pupuk Indonesia memantau posisi produk, kondisi pengelolaan gudang, hingga realisasi realisasi distribusi di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Command Center Pupuk Indonesia dapat memonitor rata-rata 2,5 juta transaksi melalui i-Pubers setiap bulan.  

Ketua BAKN DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, mengapresiasi keberadaan Command Center milik Pupuk Indonesia sebagai bentuk inovasi dalam tata kelola distribusi pupuk subsidi. Dia menilai Command Center merupakan contoh pengawasan yang mampu mencegah terjadinya penyimpangan dalam distribusi pupuk subsidi.  

“Command Center Pupuk Indonesia ini adalah salah satu terobosan untuk melakukan monitoring dan pengawasan pendistribusian pupuk secara digital. Langkah ini patut kita apresiasi. Yang juga penting adalah menjadikan Command Center ini sebagai sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga kita bisa mendeteksi secara real-time jika terjadi hal-hal yang di luar kewajaran,” ujar Andreas.  

Ke depannya, Andreas berharap Pupuk Indonesia untuk bisa terus mengembangkan Command Center agar menjadi sebuah sistem pengawasan yang lebih terintegrasi dan bisa menambahkan fitur-fitur baru.  

Wakil Ketua BAKN Herman Khaeron turut menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan Command Center Pupuk Indonesia. Menurut dia, fasilitas ini memungkinkan pemantauan secara lengkap, mulai dari proses produksi di pabrik hingga distribusi pupuk di seluruh Indonesia secara real-time.

“Semuanya real-time bisa dilihat. Tidak hanya bisa memonitor di tingkat provinsi, tapi di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Sudah bagus, tinggal butuh pengembangan dengan fitur-fitur lain dan yang paling penting adalah pengawasan,” kata dia.  

Tentang Pupuk Indonesia  

PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan produsen pupuk Urea terbesar di Asia, Timur Tengah, dan Afrika Utara dengan total kapasitas produksi pabrik pupuk mencapai 14,6 juta ton per tahun. Dalam mengemban tugas mendukung ketahanan pangan nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan 9 (sembilan) anak perusahaannya memiliki sejumlah produk pupuk yang terdiri dari pupuk Urea, NPK, ZA, Organik, dan SP-36 yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Memiliki fasilitas pendukung antara lain berupa pelabuhan dan sarananya, kapal angkutan, distribution center, pergudangan, serta unit pengantongan pupuk yang memperlancar proses produksi dan distribusi pupuk. Kegiatan operasional Pupuk Indonesia Group bergerak di bidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, steam (uap panas) dan listrik, pengangkutan dan distribusi, perdagangan serta EPC (Engineering, Procurement and Construction).  

Sembilan anak perusahaan dimaksud sebagai berikut: PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP), PT Pupuk Indonesia Niaga (PIN), PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog), PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP), dan PT Rekayasa Industri (Rekind).   

Editor: Redaksi

RELATED NEWS