BANDARLAMPUNG - Produk lokal menjadi andalan dan diharapkan menjadi hero product dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2021. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menargetkan, produk lokal bisa berkontribusi setidaknya 70 persen terhadap total transaksi Harbolnas 12.12 tahun ini.

”Kami masih sangat optimistis bahwa Harbolnas 12.12 mampu mendorong kenaikan transaksi dengan kondisi masyarakat juga sudah melakukan adaptasi terhadap situasi pandemi seperti sekarang,” ujar Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga dalam keterangan resmi, Senin(13/12/2021).

Menurut Bima, pelaku usaha bakal mendorong pemasaran produk lokal dalam Harbolnas. Pada 2020, nilai transaksi Harbolnas tercatat mencapai Rp 11,5 triliun. Tahun ini idEA cukup optimistis angka tersebut bisa terlampaui.

• Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Di Sumbagsel Saat Natal dan Tahun Baru
• Awal Pekan Harga Emas Antam Stagnan di Rp930.000 per Gram
• Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp20 Triliun Jelang Nataru

”Kami akan fokus mendorong produk lokal dalam Harbolnas kali ini. Kami menargetkan kenaikan transaksi produk lokal dan akan mendominasi transaksi 70 persen,” katanya.

Harbolnas 2021 berlangsung pada 11–12 Desember. Transaksi masih berlangsung hingga tengah malam tadi. Total nilai transaksi sepanjang Harbolnas baru diketahui setelah periode belanja selesai.

Terlepas dari euforia Harbolnas, Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan bahwa volume transaksi dagang elektronik meningkat 38,17 persen dari 925,86 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021.

Dari sisi nilai, transaksi dagang elektronik diproyeksikan menembus Rp354,3 triliun atau naik sekitar 33 persen jika dibandingkan dengan transaksi pada 2020 senilai Rp266,2 triliun.

Bank Indonesia sempat memperkirakan kenaikan bisa menembus 48,4 persen. Mengingat, realisasi nilai transaksi pada semester I 2021 mencapai Rp186,7 triliun. Naik 63,36 persen secara tahunan.(*)