OJK Optimis Pertumbuhan Kredit Bisa Mencapai 2 Digit hingga Akhir Tahun
Yunike Purnama - Rabu, 18 Oktober 2023 07:16JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tampak optimis dalam mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 12% yang telah dicanangkan sebelumnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa dalam dua bulan terakhir, terlihat adanya peningkatan dalam penyaluran kredit, yang merupakan indikasi positif bagi perbankan.
Menurut Dian, pertumbuhan kredit dalam dua bulan terakhir merupakan sinyal yang positif bagi bank-bank dalam mencapai target tersebut.
Rencana Bisnis Bank (RBB) menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit diprediksi akan mencapai angka double digit pada akhir tahun 2023.
Dian juga menyoroti bahwa permintaan kredit umumnya meningkat di akhir tahun, terutama dalam hal kredit modal kerja.
Hal ini didukung oleh kondisi makroekonomi yang masih positif, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 berada di kisaran 5 persen, serta Indeks Manufaktur (PMI) yang terus berada pada level ekspansi.
"Selain itu, dukungan tambahan insentif likuiditas oleh BI diyakini semakin menambah kapasitas likuiditas bank untuk mencapai target penyaluran kredit," ujar Dian melalui jawaban tertulis OJK terkait pertanyaan yang diajukan dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) beberapa waktu lalu.
- Ini 5 Kontroversi Warren Buffet, Orang Terkaya Keenam di Dunia
- Mengenal Anwar Usman, Ketua MK yang Muluskan Gibran Maju Cawapres 2024
- JETP Terkendala, Indonesia Minta Bantuan Proyek Energi Terbarukan ke China
OJK Pastikan Likuiditas Perbankan Aman
Per-Agustus 2023, dana pihak ketiga (DPK) perbankan terkontraksi sementara penyaluran kredit bertumbuh. Namun demikian, OJK memastikan likuiditas perbankan masih aman di tengah kondisi tersebut.
Per-Agustus 2023, kredit perbankan tercatat tumbuh 4,92% secara year-to-date (ytd), lebih tinggi dari 4,08% yang dibukukan pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, DPK perbankan mengalami kontraksi 0,87% ytd. Walaupun mengalami kontraksi, setidaknya penurunannya sudah lebih membaik dibanding bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 1,09% ytd.
Secara tahunan, pertumbuhan DPK pada bulan Agustus 2023 tercatat sebesar 6,24%, melambat dari 7,7% yang dibukukan pada bulan sebelumnya.
Menurut Dian, perkembangan tersebut disebabkan oleh faktor "high based effect" dari tahun sebelumnya dan faktor musiman.
Dalam konteks likuiditas perbankan, Dian menyatakan bahwa perbankan Indonesia memiliki bantalan likuiditas yang memadai untuk mengatasi risiko dan tetap mendorong penyaluran kredit.
- Klasemen Akhir Medali Asian Games 2023
- Sutradara dan Pemeran Viu Original Series I Don't Love Him Beberkan Fakta Ini
- Imbas TikTok Shop Tutup, Produk Impor Dinilai Bakal Tetap Dominan
Pasalnya, loan to deposit ratio (LDR) perbankan pada Agustus 2023 masih terbilang aman, yakni di kisaran 82% dan masih jauh di bawah ambang batas atas 94%.
"Hal ini sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang tetap solid di tengah dinamika ketidakpastian global," ujar Dian.
Dian pun menyatakan bahwa pihaknya menilai perbankan masih memiliki bantalan likuiditas yang memadai untuk menjaga risiko dalam penyaluran kredit.
Hal tersebut tercermin dari rasio alat likuid (AL) terhadap non-core deposit (NCD) sebesar 118,5%. Kemudian, rasio AL-DPK tercatat sebesar 26,49%, sedangkan rasio AL terhadap liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 232,3%.(*)