Lampung Terima Bantuan Oksigen Konsentrator dari Tanoto Foundation
Eva Pardiana - Senin, 23 Agustus 2021 13:30
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menerima bantuan oksigen konsentrator dari Direktur External Affairs Tanoto Foundation Ari Gudadi di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Senin (23/8/2021). (sumber: Adpim Pemprov Lampung)BANDARLAMPUNG – Pemprov Lampung menerima bantuan 87 unit oksigen konsentrator dari Tanoto Foundation untuk penanganan pasien Covid-19. Bantuan diterima langsung oleh Gubernur Arinal Djunaidi dari Direktur External Affairs Tanoto Foundation Ari Gudadi di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Senin (23/8/2021).
Bantuan oksigen konsentrator ini akan didistribusikan ke 77 rumah sakit, 5 unit fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) Korem dan 5 unit fasyankes Polda Lampung.
Menurut Arinal, di saat pandemi ini, semua unsur yakni pemerintah bersama swasta dan pihak lainnya harus bahu-membahu memberikan kontribusinya untuk masyarakat yang membutuhkan.
Arinal menyebut Pemprov Lampung juga akan terus berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan untuk penanganan Covid-19 salah satunya kebutuhan oksigen. "Pemerintah Provinsi akan terus berupaya mengatasi ketersediaan oksigen," katanya.
Pada kesempatan itu, Arinal mengajak Kabupaten/Kota untuk serius tanpa mengenal waktu sebagai upaya untuk menurunkan angka Covid-19. "Kita semua jangan kendor dalam penanganan Covid-19 ini," katanya.
Sementara itu, Direktur External Affairs Tanoto Foundation Ari Gudadi mengatakan bantuan ini merupakan wujud komitmen pihaknya untuk bersama-sama dan bergotongroyong dalam penanganan Covid-19.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat dan dapat melakukan percepatan penanggulangan bagi para pasien Covid-19," ujar Ari.
Ari mengatakan oksigen konsentrator ini sangat mudah digunakan dan jika pasien yang sudah dinyatakan sembuh bisa digunakan bergantian penggunaannya untun pasien Covid-19 yang lainnya.
"Izinkan kami dapat menyalurkan donasi bantuan ini kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk dapat disalurkan kepada rumah sakit yang membutuhkan sesuai daftar yang telah kami dapatkan dari data statistik Kementerian Kesehatan," katanya. (*)

