IHSG Menguat 0,65 Persen, Saham BRI dan Adaro Paling Banyak Diborong Asing

Yunike Purnama - Senin, 15 Februari 2021 18:00
IHSG Menguat 0,65 Persen, Saham BRI dan Adaro Paling Banyak Diborong AsingIlustrasi pergerakan saham. (sumber: Pixabay)

Kabarsiger.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI, Senin (15/2/2021).

Melansir data RTI, pada pukul 09.04 WIB, IHSG berada pada level 6.262,8

atau naik 40,3 poin(0,65 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.222,5.

Sebanyak 216 saham melaju di zona hijau dan 76 saham di zona merah. Sedangkan 166 saham lainnya stagnan.

Investor asing cenderung keluar dengan net sell Rp 97,6 miliar. Kendati begitu saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp 102,4 miliar. Saham BBRI naik 1,07 persen atau poin menjadi Rp 4.730.

Sedangkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi posisi kedua paling banyak diborong asing dengan net buy Rp 11,8 miliar. Saham ADRO naik 1,23 persen atau 15 poin menjadi Rp 1.230.

Sementara itu di jajaran top gainers, saham PT Indonesia Sukses Int. Tbk. atau IMAS naik 21,8 persen ke level 1.350 dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk. atau IMJS menguat 19,6 persen ke level 390.

Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Selain itu, kata dia, pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian neraca perdagangan yang masih disinyalir berada dalam kondisi stabil.

"Sehingga dapat menjadi sentimen penopang pergerakan IHSG untuk kembali melanjutkan kenaikan jangka pendeknya," kata William dalam keterangan tertulis.

Hari ini, dia memperkirakan IHSG bergerak pada zona hijau atau pada kisaran level 5.971 hingga 6.299.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi IHSG menguat pekan ini. "Bergerak mixed dengan kecenderungan menguat," kata Nafan.

Penantian perilisan data penjualan ritel Amerika Serikat atau US retail and core retail sales, kata dia, akan menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.

Selain itu, beberapa data Purchasing Managers Index (PMI) juga dinantikan para pelaku pasar global. Juga rapat Federal Open Market Committee atau FOMC, juga menjadi perhatian pelaku pasar.

Sedangkan sentimen IHSG dari dalam negeri berasal dari rilis neraca perdagangan Indonesia dan penetapan suku bunga acuan Bank Indonesai atau BI 7 Day Reverse Repo Rate.(*)

Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS