6 Tips Sebelum Memulai Investasi Reksa Dana menurut Perencana Keuangan

Yunike Purnama - Minggu, 24 Januari 2021 23:13
6 Tips Sebelum Memulai Investasi Reksa Dana menurut Perencana KeuanganIlustrasi reksadana. (sumber: Mix Fund)

Kabarsiger.com - Perencana keuangan Aidil Akbar Madjid membagikan sejumlah tips bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi reksa dana.

Seperti instrumen investasi lainnya, reksa dana juga memiliki risiko. Oleh sebab itu, investor pemula harus mempelajari beberapa hal agar terhindar dari kerugian.

Mengacu pada Undang-undang No. 8/1995 tentang Pasar Modal, reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Sedikitnya ada enam hal yang perlu dipelajari sebelum memulai investasi reksa dana. Berikut ini tips yang dilansir dari channel YouTube Aidil Akbar berjudul Perencanaan Keuangan - Hal Harus Diketahui Sebelum Investasi Reksa Dana:

1. Ketahui Profil Risiko

Sebelum mulai berinvestasi, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu profil risiko dirinya. Ada berbagai profil risiko, mulai dari konservatif yang biasa tidak ingin mengambil risiko tinggi, kemudian juga ada moderat, dan agresif.

"Ingat reksa dana ini produk investasi. Produk investasi, pasti mengandung yang namanya risiko. Karena berisiko, kamu harus tahu dulu profil risikonya seperti apa," kata Aidil.

2. Tujuan Keuangan dan Investasi

Jika sudah mengetahui profil risiko, investor pemula harus mencari tahu tujuan keuangan serta tujuan investasi. Aidil menyatakan, investor milenial bisa mulai dengan menjawab pertanyaan, seperti: Apa fungsinya investasi untuk Anda? Beberapa lama investasi dilakukan?

Aidil mengatakan tujuan keuangan dan investasi setiap orang tentu berbeda. Dia mencontohkan ada orang yang berinvestasi untuk membeli mobil, rumah, atau bahkan untuk persiapan pensiun. Tujuan yang berbeda ini menyebabkan jangka waktu yang dibutuhkan tak sama.

"Setelah mengetahui hal ini, Anda baru bisa memasangkan antara tujuan keuangan dengan tujuan investasi agar tidak salah memilih reksa dana," kata Aidil.

3. Ketahui Produk dan Jenis

Saat ini ada empat jenis reksa dana jika dilihat dari profil investasi. Pertama, pasar uang yang biasanya dipakai untuk jangka pendek atau di bawah satu tahun. Kedua, reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana ini cocok untuk jangka menengah di kisaran satu hingga tiga tahun.

Ketiga, reksa dana campuran yang cocok untuk jangka menengah ke panjang yang biasanya berjangka tiga hingga lima tahun. Terakhir, reksa dana saham, yang cocok untuk jangka panjang atau biasanya di atas 5 tahun.

Aidil menyebutkan, selain mencocokkan jenis reksa dana dengan tujuannya dari segi waktu, investor juga perlu memastikan profil risiko masing-masing.

4. Risiko Produk

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, reksa dana juga akan memiliki risiko. Hal ini berlaku untuk semua jenis, termasuk reksa dana pasar uang.

Aidil mengungkapkan investor bisa mendapat keuntungan (return) tinggi atau bahkan turun seketika. Kenali risiko dari masing-masing produk reksa dana sebelum membelinya.

5. Pelajari Cara Kerja

Aidil juga menjelaskan bahwa mekanisme kerja reksa dana berbeda dengan saham. Di reksa dana ada yang disebut manajer investasi dan bank kustodian sebagai partner.

Ada pula agen penjual reksa dana atau APERD yang bisa berbentuk bank, sekuritas, atau perusahaan, dan fintech.

6. Cara Memilih

Yang terakhir adalah tips mencari reksa dana, idealnya yang cocok dengan profil risiko investor. Salah satunya dengan mempelajari kinerja masing-masing reksa dana.

Pengetahuan yang cukup soal kinerja reksa dana merupakan hal yang wajib diketahui sebelum memulai berinvestasi. "Anda bisa mulai dengan melihat bagaimana kinerja perusahaannya selama ini, berapa lama umur reksa dana, atau atau mengecek performa perusahaan," kata Aidil.(*)

Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS