Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Membeli rumah merupakan investasi yang besar, biasanya rumah pertama untuk pasangan muda dibeli dengan cara kredit melalui perbankan atau biasa disebut KPR.

Hanya saja KPR biasanya membutuhkan waktu cukup lama, rata-rata di atas 10 tahun. Maka ada kemungkinan kredit macet terjadi pada prosesnya.

Berikut ini Praktisi Properti Novrizal Handoko, akan memberikan tips agar terhindar dari kesulitan membayar KPR:

1. Perbesar uang muka

Banyak sekali kemudahan-kemudahan dari lembaga pembiayaan. Salah satunya adalah uang muka atau down payment (DP) yang sangat kecil. Hal ini menjadi menarik karena calon pembeli tidak perlu mengumpulkan uang muka yang besar dulu untuk membeli rumah.

Tapi di sisi lain beban cicilan bulanan akan menjadi besar karena uang muka yang kecil. Agar angsuran bulanan tidak terlalu berat upayakan agar uang muka minimal 20%.

2. Tutup objek kredit lain

Meski dalam perhitungan penghasilan perbulan masih cukup untuk kredit lain selain KPR, upayakan agar dikurangi semaksimal mungkin.

Bila KPR dijalankan bersama dengan kredit kendaraan bermotor atur agar tanggal pembayaran tidak terlalu berdekatan.

3. Negoisasi dengan pengembang

Hal ini diperlukan agar pembeli mempunyai waktu untuk memperbesar uang muka yang tentunya akan berpengarih ke angsuran.

Ada beberapa pengembang yang memberikan waktu sampai dengan jangka tertentu untuk melunasi uang muka tetapi pembangunan tetap dilakukan.

4. Atur cashflow

Kredit KPR dan kredit lainnya harus diupayakan maksimal nilainya tidak melebihi 30% dari penghasilan tetap perbulan dari suami istri.

5. Jadikan income lain sebagai cadangan

Banyak pembeli yang menggunakan KPR adalah karyawan, pada umumnya selain gaji bulanan juga ada komponen lain berupa komisi, reward atau lainnya yang jadi pendapatan selain gaji

Maka jadikan pendapatan tersebut menjadi cadangan, agar aman usahakan cadangan minimal adalah 5 kali dari cicilan KPR perbulan.

Semuanya kembali kepada diri sendiri artinya ketika memanfaatkan fasilitas KPR jangan sampai konsumtif dan harus konsisten menjaga record perbankan.(*)