KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga Periode  Kuartal I-2024

Yunike Purnama - Senin, 06 Mei 2024 08:29
KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga Periode  Kuartal I-2024 (sumber: null)

JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal I-2024 masih terjaga di tengah tantangan dan dinamika pasar keuangan global.

Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi KSSK ke-II 2024 yang sudah dilakukan oleh KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Stabilistas sistem keuangan Indonesia pada triwulan I-2024 ini masih dalam kondisi yang terjaga yang didukung oleh kondisi dari APBN, kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sekaligus Ketua KSSK dalam Konferensi Pers.

Kendati begitu, Sri Mulyani menyebut  terdapat peningkatan ketidakpastian kondisi fiskal moneter dan gejolak geopolitik global yang telah mendorong peningkatan tekanan di pasar keuangan global.

Sri Mulyani memastikan, KSSK akan terus melakukan forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini seiring dengan risiko ketidakpastian ekonomi global dan keuangan global yang meningkat serta gejolak geopolitik yang semakin eskalatif.

"KSSK berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi serta meningkatkan kewaspadaan terhadap ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global serta gejolak geopolitik yang eskalatif termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik," kata Sri Mulyani.

Inflasi terjaga kisaran sasaran 2,5±1%

Inflasi terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK)Maret 2024 tercatat sebesar 3,05%yoy, ditopang oleh inflasi inti yang rendah sebesar 1,77%yoy dan inflasi administered prices(AP)yang menurun menjadi 1,39%yoy.Adapun inflasi volatile food (VF) meningkat menjadi 10,33% yoy dari 8,47% yoy pada bulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh faktor musiman periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan pergeseran musim tanam akibat dampak El-Nino.

Sementara itu, inflasi IHK April 2024 menurun menjadi 3,00% yoy, ditopang oleh inflasi inti yang rendah sebesar 1,82%yoy, serta inflasi VF dan AP yang menurun menjadi 9,63%yoy dan 1,54%yoy. Kedepan, Pemerintah dan BI meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya.

Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

Inflasi VF juga akan kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui berbagai kebijakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta GNPIP di berbagai daerah.

Untuk itu, bauran kebijakan fiskal dan moneter terus diperkuat guna memitigasi risiko yang dapat memberikan tekanan terhadap inflasi, termasuk dari kenaikan imported inflation serta kenaikan harga energi dan pangan global.

Sinergi dan koordinasi dalam forum TPIP dan TPID juga akan terus diperkuat sehingga dapat memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2,5±1%pada 2024 dan 2025.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS